Sunday, September 13, 2015

Snorkling Pantai Tanjung Klayang Bangka

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , , , , No comments

Bangka memang identik dengan berbagai pantainya yang cantik. Namun, masih minim olahraga air seperti misalnya snorkling. Dengan snorkling, kita bisa lebih melihat keindahan bawah laut dan menikmati pantai seutuhnya.


Pantai Tanjung Klayang

Aku suka banget sama snorkling, oleh karenanya aku sangat senang ketika mendapat kabar dari temenku bahwa di pantai dekat Pantai Matras bisa untuk snorkling. Pantai Tanjung Klayang namanya. Pantai ini ada di deretan Pantai Matras, tepatnya sebelum Pantai Matras, Bangka.






Bersama teman-teman kos dua putra
Namun, sepertinya tidak setiap hari snorkling ini dibuka untuk umum, karena ternyata snorkling ini masih liar alias penyewa alat-alat snorkling-nya hanya mahasiswa kampus. Untuk itu fasilitas yang didapat juga sangat minim. Sewa alat snorkling tarifnya 50ribu hanya mendapatkan snorkle dan masker. Tidak termasuk pelampung dan kaki katak untuk berenang. Oleh karena itu, bagi kalian yang tidak bisa berenang sangat tidak dianjurkan untuk ikutan snorkling di tempat ini. Terlebih kita dari tepian menuju tengah laut tidak dibawa dengan kapal, melainkan berenang sendiri dari tepi pantai. Di tengah lautpun kondisinya agak berbahaya, kita hanya berpijak pada karang yang agak tinggi di dalam air. Karangnya agak tajam, alhasil kaki terasa sakit menginjak karang. Dan ombak kala itu lumayan besar, membawa badan terombang-ambing seperti mau jatuh. Tapi lumayan asiklah untuk pengalaman, tersedia juga foto underwater gratis dari petugas. Tapi karena pengambilan foto terburu-buru, aku sudah ga kuat lama-lama di dalam air akhirnya seadanya saja mengambilnya, not good, ah!


Terumbu Karang di dalam laut, diambil oleh temenku, bagus kan!

Berada di Kabupaten Bangka, pantai ini mudah dijangkau. Akses masuk gratis, namun ya dengan minim fasilitas misalnya tempat mandi atau ganti baju. Nah susahnya itu, kalau udah basah-basahan, gimana bilasnya nih? Kalau mau yang mandi beneran sih harus naik mobil dulu ke Pantai Matras yang ada kamar mandinya. Namun, kalau tidak ingin terlalu jauh, di jalan masuk Pantai Tanjung Klayang ini tersedia berupa sungai kecil (sendang) untuk mandi. Sendang ini sangat sederhana, yang tidak dipagari rapat hanya berpagarkan pepohonan, letaknya agak menjorok kedalam seperti gua, namun airnya sangat segar ketika dibasuhan ke badan.

Explore Muntok Bangka Barat

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , , , , , , , No comments

Bukan lagi MTMA (My Trip My Advanture) namun sekarang adalah MJMA yaitu My Job My Advanture, hehe.

Cerita masih berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tempat dimana sejauh ini aku tinggal. Berbeda dari cerita tempat wisata sebelumnya yang hanya berada diseputar Kabupaten Bangka, sekarang aku lagi menjelajah di Kabupaten Bangka Barat.

Sudah lama sekitar bulan Mei aku berada di Kota Muntok, selama 8 hari atau 2 minggu. Yang sebenernya tujuanku ke tempat ini dengan membawa urusan kerjaan. Nah, sambil menyelam minum air barulah disela-sela kesibukanku, aku menyempatan barang sebentar untuk mengunjungi dan menikmati keasikan panorama di Kabupaten yang beribukota di Muntok ini. Yang penting kan gak mengganggu waktu kerja kan. :-)

Sekitar 3 jam perjalanan aku tempuh dari Pangkalpinang menuju Muntok mengendarai travel ke arah Barat Laut. Kebanyakan, tempat yang bisa dijadikan tempat wisata disini adalah tempat bernuansa sejarah, karena dari sejarah Indonesia dapat dilihat bahwa Bangka khususnya Bangka Barat adalah tempat dimana Presiden Indoenesia Pertama yaitu Soekarno diasingkan. Dan inilah beberapa tempat yang bisa dikunjungi saat berlibur ke Muntok:

1. Pelabuhan, Pantai, dan Mercusuar Tanjung Kalian
Oleh karena Muntok ini adalah Bangka ujung sebelah Barat laut yang berbatasan dengan Palembang, maka pantai juga wajib ada disini. Pelabuhan, Pantai, dan Mercusuar ini berada dalam satu tempat. Namanya Tanjung Kalian, pantai yang sangat terkenal di Bangka Barat. Pasirnya putih, lautnya biru, dan ombaknya kecil, perfect untuk pantai idaman dan mandi bermain air di pantai. Pantai Tanjung Kalian ini agak berbeda dengan pantai di Bangka pada umumnya yang menyajikan bebatuan besar sebagai daya tarik wisatawan. Selain wisata pantai, Tanjung Kalian ini merupakan pelabuhan yang dengan berbagai kapal akan mengantar ke Palembang. Sempat nanya, sehari ada dua sampai tiga kapal fery yang berangkat ke Palembang, dengan jam paling sore adalah pukul 17.00 WIB.
Pantai Tanjung Kalian
Pelabuhan Tanjung Kalian dari samping
Mercusuar Tanjung Kalian
Selain Pelabuhan, daya tarik Pantai Tanjung Kalian ini ada Mercusuar Tanjung Kalian. Mercusuar ini sudah tua banget yang dibangun pada jaman Belanda yaitu pada tahun 1862. Fungsi mercusuar ini masih sama, yaitu untuk memantau kapal-kapal yang akan menuju pelabuhan. Dan walaupun sudah berusia sangat tua, tidak menggeser fungsi mercusuar ini lo, terbukti sampai sekarang mercusuar masih beroperasi. Saat datang kesana (karena sempat dipaksa juga sih) kami menaiki mercusuar yang sangat tinggi itu, konon + 65 meter yang terdiri dari 18 lantau dan ratusan anak tangga. Bisa dibayangkan dong ya betapa capek dan ngos-ngosannya kami semua sampai di atas, apalagi naiknya sewaktu mau sore nyaris maghrib, harap-harap cemas banget ketakutan. Untungnya kami ditemani oleh bapak penjaga mercusuar, yang setia menemani dan membawakan kami senter sampai di atas karena kondisi di tangga mercusuar cukup gelap. Dan Taraaa semua kelelahan dan ketakutan terbayarkan setelah sampai di puncak menara. Kita bisa melihat sudut kota Bangka Barat dari ketinggian.
Pemandangan dari atas Mercusuar Tanjung Kalian


Otak-otak ikan Tanjung Kalian
Nah ini yang ditunggu-tunggu, selain semua keindahan panorama tersebut, yang membuat betah berlama-lama duduk di pinggir pantai ini adalah kulinernya. Di pinggir pantai ada beberapa penjual yang menyajikan kuliner khas Bangka yaitu otak-otak ikan dengan berbagai sambal yang didampingi dengan segarnya es kelapa muda, nyam! Dan jangan khawatir, harga disini ekonomis kok, cukup Rp 1.000,- untuk satu otak-otak ikan yang lezat.

















2. Batu Belah
Wisata ini aku agak lupa namanya, lokasinya dekat dan searah jika kita mengunjungi Pantai Tanjung Kalian. Jadi disini ada batu besar yang bentuknya seperti kerang terbuka.


Batu Belah
3. Wisma Gunung Menumbing
Wisma Bukit Menumbing
Wisata yang tak kalah seru dan menantang adalah bukit Menumbing, iya karena lokasinya ada di bukit. Jadi dari kota Bangka Barat kita bisa melihat ini bukit yang paling tinggi dan ada antena pemancarnya, nah itulah Bukit Menumbing. Apabila anda menggunakan mobil sebagai transportasi sangat diharapkan untuk driver profesional yang mengendarai kendaraan, karena lokasinya sangat tinggi dengan jalanan yang terjal dan sempit.
Setelah sampai di puncak, kita akan melihat sebuah rumah yang dulunya adalah tempat yang digunakan untuk pengasingan Bung Karno. Rumah ini terdiri satu lantai, namun bangunan tengahnya sangat tinggi yang konon atapnya digunakan untuk mendarat Helikopter. Di dalam rumah masih sangat terawat karena ada penjaganya. Isinya pun masih komplit, seperti tempat tidur Bung Karno dan Bung Hatta, Meja dari marmer, Kursi, Peta, dan Mobil yang sering digunakan oleh Bung Hatta. Dari atap rumah, kita bisa melihat Kota Bangka Barat dari ketinggian, inilah Indonesiaku!

Foto dari roof top Wisma Bukit Menumbing
Jalan menuju Wisma Bukit Menumbing

4. Pesanggrahan
Monumen di depan Pesanggrahan
Berbeda dengan Wisma Gunung Menumbing yang dijadikan tempat pengasingan Bung Karno, Pesanggrahan ini dijadikan tempat singgahnya Bung Karno. Sebuah rumah yang berbentuk huruf U dengan monumen di depannya ini berisi barang-barang peninggalan sejarah, seperti foto-foto Bung Karno waktu dulu, berbagai uang kertas dan koin, peta, dsb. Di dalam rumah ini juga dilengkapi kamar-kamar termasuk kamar yan digunakan Bung Karno dulu. Rumah ini dikelola oleh Dinas Kabupaten Bangka Barat.

Rumah Pesanggrahan
Pintu Masuk Pesanggrahan
Koleksi berbagai uang jaman dulu di Pesanggrahan
5. Museum Timah Indonesia
Museum Timah Indonesia
Inilah foto Museum Timah dari depan dan samping. Museum ini ada di daerah kota dekat dengan taman kereta. Tapi waktu kesini sayangnya sudah sore dan museum sudah tutup, alhasil hanya bisa foto-foto di area museum saja.




Dari samping Museum
6. Masjid Jami' Muntok
Menara Masjid Jami' Muntok
Masjid Jami' ini sangat luas dan punya menara 6 lantai, yang bersebelahan sama Kelenteng Kong Fuk Miau. Konon, tanah masjid ini adalah tanah milik kelenteng yang diwakafkan untuk dibangun masjid. Disini terlihat toleransi umat beragama yang sangat padu, seperti kalau sedang ada perayaan imlek mulainya selepas habis sholat isyak dan sebaliknya. Masjid Jami' ini juga berada di daerah Kota, dekat dengan Museum Timah.










7. Masjid Agung Muntok
Berbeda dengan masjid Jami', Masjid Agung Muntok ini berada di daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Barat. Masjid ini sangat besar dengan bangunan dan artisektur yang megah. Masjid dua lantai ini agak sepi pada hari biasa karena lokasinya yang jauh dari pemukiman masyaraka. Meskipun begitu tidak mengurangi nilai agamis dari sebuah masjid, karena pada saat menjelang waktu sholat banyak pegawai-pegawai Pemda yang juga menyempatkan sholat disini. Lantai pertama di masjid ini berfungsi sebagai kantor agama, ada perpustakaan buku, lalu lantai kedua untuk tempat sholat.
Masjid Agung Muntok
8. Rumah Mayor China
Seperti namanya, rumah ini dulunya adalah milik Mayor China. Rumah yang sangat besar dengan banyak pilar besar dan patung macan di depannya, sangat historical. Oleh karenanya rumah ini juga sering disebut rumah macan. Sekarang, rumah ini ditempatin oleh ahli warisnya Mayor China, dan di sekitar rumah ini juga terdapat rumah-rumah keturunan Mayor.
Rumah Mayor China

Saturday, September 12, 2015

Selamat Datang di Hutan Pelawan, dari Jembatan Merah sampai Madu Pahit

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , , , , , No comments

Lagi merasa bosen dirumah? Perlu suasana baru, refreshing agar otak kembali fresh saat besuk masuk kerja? Ini nih, gugusan hijau melambai yang memberikan kesejukan dan ketentraman kala kita mendekat ke arahnya.


Gapura/pintu masuk Hutan Pelawan

Cagar alam Hutan Pelawan, terletak di Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung. Ditempuh hanya sekitar 40 menit dari Kota Pangkalpinang. Arahnya dari Kota Pangkalpinang menuju ke arah Bangka Tengah (Koba), namun sebelum sampai Koba, sekitar 30 menit perjalanan santai nanti ada pertigaan yang ditengahnya ada tugu kecil. Kalau kita ikutin jalan aspal belok ke kiri, kita akan sampai di Koba. Nah, kita ambil yang jalan desa lurus. Setelah lurus masuk ke jalan desa mulailah pada jalan yang tidak begitu bagus, jalan yang lumayan lebar namun masih berupa tanah puru dan banyak gelombang atau lubang dimana-mana. Harus hati-hati dalam berkendara ya guys.

Sekitar 10 menit masuk jalan setapak kita akan sampai pada gerbang Hutan Pelawan, selamat datang!

Lalu apa aja sih yang ada di Hutan Pelawan ini?
Pohon Pelawan
1. Sesuai dengan namanya, di Hutan Pelawan terdapat berbagai pepohonan rindang yang memenuhi hutan, dan salah satu pohon yang terkenal adalah pohon pelawan. Batang pohon ini adalah agak kemerahan, dan biasanya kayu pohon pelawan digunakan oleh penduduk untuk merambatkan tanaman sahang (lada).











2. Sentral pembuatan madu, ada madu manis dan madu pahit pelawan. Kalau madu manis udah biasa ya, namun disini ada madu pahit. Madu pahit memang rasanya agak pahit, madu ini dibuat  dari kawanan lebah yang menyedot serbuk bunga pohon pelawan, sedangkan madu manis menghisap sari dari pohon lain seperti leting, rempudung. Madu ini baik untuk kesehatan, menjaga kekebalan tubuh, dan dipercaya untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Harga madu pahit per 300cc sekitar Rp 200.000,00 sedangkan madu manis per 300cc sekitar Rp 80.000,00.
3. Berbaga hewan juga hidup di dalam hutan. Jadi ga cuma pepohonan aja nih yang ada disini, hewan-hewan juga banyak. Seperti monyet, berbagai burung, reptile, dan masih banyak termasuk beberapa hewan langka menurut Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Tengah.
Jembatan Merah Hutan Pelawan
4. Jembatan merah aku menyebutnya karena jembatan ini berwarna merah dan panjang menyusuri dalam hutan. Seperti menjadi ikon Hutan Pelawan, kita bisa menyusuri hutan melewati jembatan yang menghubungkan dari awal kita masuk sampai mentok hutan. Jadi ga perlu takut-takut masuk hutan jalannya kecil dan serem, malah jembatan ini hits banget lo buat foto-foto.






















5. Rumah pohon. Selain ada beberapa pendopo di dalam hutan untuk beristirahat, di hutan belum komplit kalau ga ada rumah pohon. Nah, di Hutan Pelawan juga ada rumah pohon nih. Malah rumah pohonnya gede, ada tangga lebar untuk naik dan sampailah pada sebuah rumah di atas yang dihubungkan dengan jalan menuju ke pohon. Penasaran seperti apa bentuknya, liat di gambar ya.


Rumah Pohon Hutan Pelawan



















Hanya saja hampir saat sampai mentok/akhir Hutan Pelawan ada bagian yang masih memakai jembatan kecil hampir menyentuh sungai, hati-hati dalam berjalan ya.

Jembatan tradisional Hutan Pelawan

Thursday, September 10, 2015

Transportasi Umum di Singapura, Peta MRT Singapura

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , , , , , 2 comments

Kalau kita liburan di Negara ini, mau gimana sih kita disana? Mmm, terlebih kalau kita ga pake tour travel, melainkan jalan sendiri. Jangan khawatir, karena sejatinya Singapura adalah Negara yang sangat tertata dan aman. Selain negara ini kecil dan berupa kota semua, hampir dari segala penjuru tempat telah dilalui oleh transportasi ini, yaitu MRT dan LRT. Mass Rapid Transit atau orang lebih kenal dengan MRT menghubungkan hampir semua wilayah utama Singapura, sedangkan LRT untuk menghubungkan wilayah cakupan lokal seperti perumahan. MRT adalah kereta api bawah tanah, makanya stasiunnya pun kebanyakan ga keliatan dari atas. Namun di sekitar stasiun pasti ada petunjuk arah/papan gambar yang menunjukkan kalau di wilayah tersebut ada stasiun kereta. Dijamin deh, naik sekali bakal ketagihan karena keretanya enak, nyaman, bersih, dan cepat tanpa hambatan.

Di setiap stasiun terdapat papan peta petunjuk arah, kalau kalian belum hafal rute kereta atau lupa membawa peta sendiri, bisa melihat di papan ini. Di setiap stasiun juga terdapat General Ticketing Machine (GTM) untuk pembelian tiket, petugas informasi penumpang (passanger service), dan papan informasi. Singapura adalah Negara yang bersih dan penduduknya menjunjung tinggi nilai kedisiplinan, oleh karenanya inilah beberapa larangan di sekitar stasiun MRT, jangan coba-coba di langgar kalau tidak ingin dikenai denda, lebih baik kita taati saja karena sebagai orang pendatang, hehe:
1. Dilarang merokok
2. Dilarang makan dan minum di MRT
3. Dilarang membawa bahan-bahan mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah
4. Dilarang membawa durian
5. Dilarang memuang sampah sembarangan
6. Dilarang meludah di stasiun
Dan juga ini tips, kalau menggunakan eskalator sebaiknya menggunakan lajur sebelah kiri. Karena orang Singapura terkenal disiplin dan pekerja keras, seringkali lajur kanan eskalator digunakan mereka yang tetap jalan walaupun menggunakn eskalator. 

Selanjutnya, ada beberapa macam kartu untuk dapat naik kereta:
1. Tiket standar
Tiket ini bisa dibeli di mesin GTM, tiket sekali beli untuk sekali jalan. Cara mendapatkan tiket ini sangat mudah, lihat di layar petunjuk GTM. Pilihlah "Buy Standard Ticket" dengan cara menyentuhnya di layar, selanjutnya pilih stasiun stasiun tujuan. Mesin akan menghitung ongkos tiket anda. Lalu masukkan uang sebesar yag diminta oleh mesin pada slot uang kertas atau koin. Jika anda memberikan uang yang lebih, mesin akan otomatis memberikan pengembalian.
2. EZ link dan Singapore Tourist Pass
Ini alternatif tiket lain, kalau kalian berencana lama di Singapura dan berencana menggunakan MRT sebagai transportasi sehari-hari, kartu EZ link dan Singapore Tourist Pass menjadi pilihan. Dengan membeli kartu ini sekali EZ link (S$ 12) dan Singapore Tourist Pass (S$ 8/hari). Kartu EZ link membeli kartu sebesar S$ 12 namun yang bisa dipakai hanya S$5, selanjutnya bisa menambah deposit dengan me-top up tiket. Penggunaannya sangat gampang, saat kalian akan masuk ke peron kereta, akan ada pembatasan masuk. Tinggal tempelkan tiket, lalu pintu batas akan terbuka. Masuklah dan tunggu keretanya datang. Pengurangan deposit akan dilakukan saat keluar dari peron stasiun tujuan, setelah turun dari kereta carilah pintu batas seperti yang tadi. Tempelkan tiket lalu pintu batas peron akan terbuka dan deposit tiket kita akan otomatis berkurang.
Peta MRT Singapura (klik untuk zoom)
Selanjutnya dapat dilihat dalam peta, MRT mempunyai empat jalur.
1. Jalur warna merah merupakan jalur North South Line (NS) yang menghubungkan Jurong East sampai Marina Bay.
2. Jalur warna hijau merupakan jalur East West Line (EW) yang menghubungkan Pasir Ris sampai Joo Koon. Changi Airport juga menggunakan jalur ini namun hanya sampai di perpotongan Tanah Merah.
3. Jalur warna merah merupakan jalur North East Line (NE) yang menghubungkan Punggol sampai HarbourFront.
4. Jalur warna kuning merupakan jalur Circle Line (CL) yang menghubungkan HarbourFront sampai Bras Basah.

Cara membaca peta MRT sangat mudah, misalnya kalian dari stasiun Potong Pasir ingin menuju ke stasiun Little India, karena stasiun ini berada pada satu jalur ungu maka cukup menggunakan satu MRT saja dengan jalur warna ungu  jalur North South Line (NS). Namun, akan menjadi agak membingungkan ketika stasiun asal dan tujuan kita tidak berada dalam satu jalur warna. Misalkan kita dari stasiun Potong Pasir menuju stasiun Joo Koon. Karena dua stasiun ini tidak berada dalam satu jalur warna, maka kita cari perpotongan stasiunnya yang ditandai dengan bulatan berwarna putih yang saling terhubung. Dari Potong Pasair kita naik MRT jalur warna ungu NE, sampai stasiun Outram Park turun dari MRT lalu jalan menuju stasiun Outram Park yang berada dalam jalur hijau EW. Selanjutnya tunggu MRT datang naiklah menuju stasiun Joo koon. Cukup gampang kan? Jangan khawatir juga saat di dalam MRT kita akan kelewatan stasiun tujuan kita walaupun tidak mengetahui rutenya, karena di atas pintu MRT disediakan papan peta untuk mengecek rute, sedang di stasiun mana MRT berhenti akan ditandai dengan lampu kedip-kedip berwarna merah. Dan di beberapa MRT juga kalau kereta sudah dekat dengan stasiun biasanya ada suara dari operator yang menyebutkan nama stasiun saat itu.

Tuesday, September 8, 2015

Pesona Kolong Kaolin (Kolong Biru) Bangka Selatan, Musibah atau Anugerah?

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , , , No comments

Hai ~ Lama sekali tidak berjumpa. 

Menulis menjadi sangat menyenangkan jika masih fresh pulang dari jalan-jalan. Kali ini cerita jalan-jalanku berasal dari sebuah bencana namun alhamdulillah menjadi sebuah tempat yang sangat luar biasa mempesona, seperti halnya berbagai ucapan pujian keluar dari kami melihat hamparan putih dan biru menyatu, sungguh besar kuasa-Mu, masyaAllah.


Namanya Kolong Kaolin atau Kolong Biru, mungkin nama ini diberikan karena airnya berwarna biru jernih. Ga sengaja sih mau ke tempat ini, hari Sabtu lalu aku melihat salah satu teman kosku dulu meng-upload sebuah foto, foto itu keren banget! Mungkin karena dia hobi motret emang, jago editing makanya hasil fotonya bagus, pikirku. Sorenya aku pergi ke tempat temanku, dan di sana bertemu dengan orang Bangka asli. Dari situ pembicaraan dimulai, sepakatlah besuk hari Minggu kami mengunjungi Kolong Kaolin ini.

Terletak di perbatasan Bangka Selatan, tepatnya di desa Air Bara, perjalanan dari Pangkalpinang kami tempuh selama kurang lebih 1,5 jam santai. Rutenya dari Kota Pangkalpinang ke arah Koba (Bangka Tengah) lalu menuju Bangka Selatan. Setelah kami mulai masuk perbatasan Bangka Selatan (Desa Air Bara) nanti ada belokan ke kanan berupa jalan setapak atau jalan tanah puru yang lumayan lebar. Tapi hati-hati, jalan masuk ini masih berupa tanah dan bergelombang tajam disana-sini. Tidak disarankan menggunakan mobil pendek berjenis sedan, karena akan mengalami kesusahan dalam melewatinya. Belum ada pengelolaan untuk tempat wisata ini, terbukti karena akses jalan kesana belum diperhatikan dan tidak ada pengenaan tarif masuk.  Sekitar 15 menit kami sampai di Kolong Kaolin. Mmm, sampai disana tempatnya bukan bagus, tapi buaguuussssss banget, masyaAllah. Bentuknya menyerupai kawah yang sangat lebar. Pemandangan tanah dan bebatuan berwarna putih mengunung, dipadukan dengan kawah di tengahnya berisikan air biru jernih bergradasi.


Cukup lama kami menghabiskan waktu untuk mengagumi tempat mempesona ciptaan-Nya itu, berfoto-foto, dan berjalan-jalan menyusuri gundukan tanah dan bebatuan. Namun, ada juga mereka yang menikmati keindahan Kolong ini dengan berenang di air kolong, kebanyakan para kaum pria. Kurang tau seberapa dalam Kolong tersebut, yang ku lihat mereka hanya berenang-renang dan kadang menggunakan bambu yang mungkin sebagai pelampung.

Oya, ini beberapa tips kalau kalian ingin berkunjung ke Kolong Kaolin:

  • menggunakan kendaraan roda dua, atau roda empat namun mobil-mobil tinggi. Tidak dianjurkan memakai mobil pendek jenis sedan, karena medan jalan menuju ke kolong yang belum terkelola dengan baik berupa jalan tanah berlubang bergelombang tajam.
  • membawa masker untuk mulut dan hidung karena jalanan tanah berdebu berat.
  • memakai sendal/sepatu flat yang tidak licin, karena tempat yang naik turun mendaki gunungan tanah dan bebatuan.
  • membawa baju ganti kalau pengen berenang (namun tidak dianjurkan).
  • jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan foto.

Di atas aku menyebutkan kata bencana, kenapa? Iya, karena terlepas dari sekarang aku sangat mengagumi tempat tersebut, jauh sebelum hari ini akan menjadi sangat sedih kalau tau sejarahnya kenapa tempat ini bisa menjadi Kolong Kaolin yang sangat mempesona. Tentu sudah menjadi hal yang tidak asing ketika kita mendengar Pulau Bangka Belitung, yang akan terlintas adalah timah. Ya, karena Pulau Bangka Belitung adalah daerah penghasil timah putih terbesar di Indonesia. Hal ini seharusnya merupakan kabar bahagia karena membuktikan bahwa negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya. Hal tersebut juga disambut dengan antusiasme bukan hanya dari orang Bangka asli, namun orang-orang dari luar Pulau Bangka juga berbondong-bondong ke Bangka untuk mengeruk keuntungan dan memperbaiki status ekonomi mereka karena notabene harga jual timah yang tinggi. Oleh karena dulunya pemerintah belum memberikan regulasi yang ketat untuk penambangan timah, dan membebaskan kepada masyarakat untuk mengeruk/mengeksploitasi pertambangan timah untuk memperbaiki perekonomian orang Bangka secara umum, sehingga pelaku penambangan timah ini sangat beragam bukan hanya dari organisasi yaitu PT. Timah sendiri, namun banyak dari orang perorang atau kelompok masyarakat yang berasal dari mana-mana.

Seiring berjalannya waktu, banyak sekali dampak yang terlihat khususnya dampak negatif adanya eksploitasi timah secara besar-besaran, yaitu terbentuk kolong, salah satunya Kolong Kaolin. Kolong terbentuk akibat pengerukan/eksploitasi timah ilegal. Karena biasanya kelompok yang telah menambang timah, akan meninggalkan daerah penambangannya apabila sudah tidak menghasilkan lagi/tidak produktif. Selanjutnya, kolong yang berbentuk seperti kawah ini akan menampung air hujan/air dari daerah yang lebih tinggi namun tidak bisa menyalurkan ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya tidak hanya sampai pada kerusakan lingkungan saja (terbentuknya kolong), banyak hal seperti Kolong memilliki sisa endapan logam yang dapat menjadi racun untuk masyarakat yang tinggal di sekitar Kolong. Katanya, kolong bisa dimanfaatkan oleh masyarakat jika umurnya sudah tua sekitar 10 tahunan. Kolong yang masih muda berwarna biru jernih, sedang Kolong yang tua berwarna hijau gelap lalu menuju coklat. Nah kolong yang tua ini katanya bisa dimanfaatkan, entah itu untuk MCK atau untuk kegiatan lain (tapi tidak dianjurkan). Itulah mengapa saya agak heran dengan pemandangan orang berenang di air Kolong, apakah hal tersebut tidak berbahaya?