Friday, May 23, 2014

Bandung yang Selalu Jadi Tujuan Wisata

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , , , , No comments

Masih dalam suasana Diklat Matrikulasi kala itu, bolehlah refreshing sebentar. Posisi ini sedang ada di Ciloto Jawa Barat, Bandung jadi alternatif liburan yang cocok. Yang pada dasarnya memang kita suka jalan-jalan, cus lah kita bertujuh, aku, kak ririn, kak eha, opa adit, aa' agus, dan fahmi menuju kota Bandung.

Sabtu, 5 April 2014 pukul 14.30 WIB kita berangkat ke Bandung, setelah mengakhiri jam pelajaran diklat pada siang hari. Jalanan yang setengah macet pun jadi suguhan. Disini ga banyak cerita yang akan aku bagikan, yah sekedar keseruan dan foto-foto kenarsisan kita yang akan menghiasi blog kumelku ini, cekidot!


Karena jalanan lumayan macet, kurang lebih 4 jam perjalanan kita sampai di kota Bandung. Bingung mau kemana, yah ke PVJ dulu deh, kata salah seorang teman. Terus ada yang jawab “emang mau beli apaan di PVJ?” terus dijawab lagi tuh “gak beli apa-apa sih, jalan-jalan doang” LOL hahaha iya emang kita suka sama hal-hal random dan ga penting sih, jalan kemana gada tujuan lontang-lantung, heheheee.


Ini kan sabtu malam nih (sebutan buat orang single :p) penuh banget susah nyari tempat parkir. Kita sempet muter-muter hampir sejaman cuma buat cari parkir. Mau maksain gimana dipojokan juga gabakal bisa parkir, akhirnya muter untuk ketiga kalinya alhasil kita mendapatkan lahan parkir yang supeeeeer sempit alias mepet, apalagi opa adit markirinnya miring-miring.


Sesuai wacana, kita kesini gamau beli apa-apa, alias jalan-jalan doang, yaudin sih adanya cuma foto-foto doang.
Pada kumel banget ya dari pagi sampai malam belum mandi lagi :p


Sekitar sejaman jalan-jalan di PVJ, kita mau nongkrong-nongkrong cantik ni sama laper juga. Maunya makan di tempat khasnya Bandung. Opa adit kan orang Bandung tuh, jadi he knows what about wonderfull places around Bandung lah.

Namanya Pluncrut, diliat dari namanya lucu banget ya. Jadi itu adalah sederetan tempat makan ala-ala sunda gitu, tempatnya tinggi di pucuk bukit. Sempet ragu-ragu sih mau kesana soalnya ga familiar sama jalannnya yang sempit dan mendaki apalagi pada malam hari begini. Banyak banget makanan yang dijual disini, jadi kita tinggal milih di etalase depan dengan kondisi masih mentah, lalu tinggal bilang mau dimasak apa. Hebohnya, disini ada special menu yaitu pete haha ternyata banyak juga yang doyan pete lo.






Dijalan pulang pun masih bisa narsis..


Sudah kenyang dan malam, kita mau pulang dulu guys, kita pulangnya kerumah mas rahman, dia adalah adiknya opa adit, yah lumayan ngirit-ngirit gausah sewa penginepan :D sekitar setengah jam kita sampai dirumah, kita pun langsung lelap tertidur, kecuali para cowok yang katanya begadangan main PS. Ga ngantuk apa ya, katanya kan kita besuk mau start perjalanan jam 5 pagi gitu, ayok dong tidur!
***

Yah, wacana yang hanya tinggal wacana, baiklah. Bilang mau bangun pagi kek, bilang mau berangkat pagi-pagi kek, yudah sih kalo udah ketemu kasur dan selimut kayak susah banget ngelepasnya. Finally jam 7 an kita baru siap untuk memulai perjalanan kita hari ini. Sempetin foto-foto dulu ni sebelum pergi:









Tempat tujuan pertama kita adalah dengan berolahraga di car free day Dago. Bilangnya mau olahraga, tapi akhirnya malah nimbun lemak juga, semua jajajan di coba. Inilah tim penyerbu makanan............



Habis dari Dago kita melanjutkan perjalanan ke Kawah Ratu Tangkuban Parahu. Jalanannya naik terus dengan pemandangan yang sangat asri, wajib kita abadikan moment-moment kayak gini, hahaha.



setelah sejaman perjalanan, akhirnya kita sampai juga di objek wisata Kawah Ratu Tangkuban Parahu. Jadi di sini ada legenda perahu yang dibalik dan akhirnya jadi gunung. Jadi pemandangan di sini adalah gunung dan kawah. Untuk masuk ke objek wisata ini tarif 17000 rupiah/orang. Ini dia pemandangan sekitar....










Disini banyak juga berbagai jajajan dan oleh-oleh di sepanjang jalan. Sempet beli juga beberapa baju dan tas bukan buat oleh-oleh sih tapi buat diriku sendiri :p dan katanya kalo nawar dengan bahasa sunda akan dapat lebih murah, makanya ni aku berguru dulu sama aa’ agus yang orang sunda, lucu-lucu maksa orang jawa ngomong dengan bahasa sunda.






Setelah capek berjalan-jalan saatnya makan siang. Salah satu kuliner yang enak di sini atas rekomendasi opa adit adalah bebek kairo. Yaitu bebek empuk yang di panggang, jadi kita bisa milih bagian-bagian tertentu misalnya bagian iga, paha, atau dada. Yaudah karna kita emang hobi berkuliner, tanpa diskusi lebih lanjut langsung meluncurlah kita kesana.




Sebelum pulang, kita sempet mampir di Tahu Tauhid untuk membeli oleh-oleh dari bandung untuk temen-temen yang ada di Ciloto. Jadi di sini adalah sentranya tahu, enak banget ni apalagi dimakan pas anget-angetnya, sampe ga berenti ini opa ngemilin tahu yang harusnya jadi oleh-oleh udah ludes duluan :D


Seharian full berkeliling Bandung, yuhuuuu saatnya balik ke tempat diklat. Sempet ada yang ngomong “bisa ga sih ga usah balik ke Ciloto?” hahaha samaaaa, maunya liburan terus ya. Yah walau agak-agak males, yaudahlah mau gimana lagi ya, harus tetep semangat. Sebelum balik ke Ciloto, kita sempetin dulu ni buat berenang bersama. Tapi ga semua ikut renang, hih, sebenernya jadi kurang seru, but it doesn’t matter, karna mereka emang ga bawa baju ganti lagi masak iya mau pulang basah-basahan.






Oke inilah short trip kita di Bandung, lain kali kalo ada waktu libur lebih panjang boleh lah kita bertemu lagi..




Thursday, May 8, 2014

Pulau Tidung Adorable Island, Bridge, and Beach

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , , , , No comments

Hallooo guys, it’s about unforgettable moment with my friend in Tidung Island.

Yak, penat dari rutinitas kerja, aku dan sahabatku yang kebetulan punya hobi yang sama yaitu buang-buang duit (hahaa) maksudnya shopping, eating, dan travelling kami pun sepakat menghabiskan waktu untuk berlibur ke Pulau Tidung yang konon katanya pulau indah nan aduhai yang terkenal dengan berbagai water sport-nya. Jadi mumpung ada long weekend kami memanfaatkannya untuk rencana berlibur ke pulau ini. Tapi agak harap-harap cemas juga, soalnya tanggal 20 isu penugasan (dinas luar) di instansi kami sudah mulai beredar, yah harus moving on kemana lagi ini, tapi hal itu tak menyurutkan niat kami untuk sejenak rehat dari aktifitas keseharian yang sangat menguras otak (hehee gaya dikit dong ya biar dikira mbak-mbak karir beneran).

Sebagai introduction, Pulau Tidung adalah salah satu pulau tempat wisata yang ikut dalam gugusan Kepulauan Seribu. Nah Kepulauan Seribu ini sendiri terletak di utara Pulau Jawa. Pulau Tidung adalah salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Indonesia. Pulau Tidung ini terbagi dua, yaitu Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil ini dihubungkan dengan jembatan panjang yang dinamakan Jembatan Cinta yang terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat. Di awal jembatan ini akan ditemui jembatan yang cukup tinggi untuk melalui suatu cekungan laut yang agak dalam. Dan di ujung jembatan ini yang menuju Pulau Tidung Kecil merupakan kawasan budidaya mangrove. Keterangan untuk Pulau Tidung:
Provinsi:             Jakarta
Kabupaten:         kepulauan Seribu
Kecamatan:        Kepulauan Seribu Selatan
Kelurahan:          Pulau Tidung
Luas:                  109 ha
Penduduk:          5000 jiwa
Kepadatan:        50 jiwa/km

Oya guys, kalo di sini kamu harus make provider hp yang lumayan tersohor ya, soalnya salah satu providerku mati sama sekali ga berfungsi disini karna ga ada signal yang nyampe.

Day 1: 18 April 2014
Nah kita memulai perjalanan sekitar pukul 05.00 pagi dini hari, hah pagi banget, iya soalnya kita harus ngejar kapal penyebrangan menuju Pulau Tidung yang ada pada pukul 08.00 pagi. Tempat pertama yang kita tuju adalah Muara Angke, pelabuhan penyeberangan yang akan mengantarkan kita menuju Pulau yang adorable itu. Tapi jangan membayangkan ya kita disana bermewah-mewahan, hehe, ga perlu hedon untuk bisa jadi bahagia (ngeles). Sekedar informasi, untuk sampai di Muara Angke itu tempatnya crowded banget, becek, kotor, dan sempit. So, kalau kamu diantar pake mobil menuju kesana, pasti membutuhkan waktu berjam-jam lamanya, jadi memakai transportasi motor sangat direkomendasikan apalagi pada waktu-waktu long weekend seperti ini sangat padat dipenuhi wisatawan yang juga ingin menyaksikan keindahan Pulau Tidung.
Inilah penampakan orang yang lagi ngegembel di Muara Angke :D
Sekitar pukul 07.00 kita sampai juga di Pelabuhan Muara Angke. Wah benar sekali sungguh padat dengan orang-orang baik itu tua, muda, anak kecil semuanya ingin berlibur ke Pulau Tidung. Kapal penyeberangannya pun sangat ekonomis, di dalamnya tidak ada kursi untuk duduk, jadi kita semua duduk lesehan disana, ya kalau mau tidur-tiduran juga boleh. Waktu tempuh dari Muara Angke sampai ke dermaga Pulau Tidung ini sekitar 3 jam, iya emang lama banget, apalagi suasana yang panas sangat menyiksa. Dan untuk yang ga biasa naik kapal laut (seperti aku juga) kalo bisa sebelum berangkat minum obat biar ga mabok laut, atau bawa kresek untuk jaga-jaga hehe. Soalnya ombak lautnya lumayan kenceng menghantam kapal, goyang-goyang ga karuan deh rasanya di dalem. Bawa minum atau cemilan juga ya, atau buat tidur aja 3 jam nanti bangun udah sampai sendiri. Oya naik kapal ini bayarnya 35ribu sekali nyebrang ya guys.

Pukul 11.00 alhamdulillah kita landing dengan selamat sampai di pulau Tidung, yakali kapal ada landingnya.

Pertama tempat yang kita tuju adalah mencari homestay, kebetulan kita udah pake travel agen jadi udah dipersiapkan segala-galanya tinggal mencari homestay yang dimaksud. Harga paket ini kurang lebih kena 350.oooan udah all in (kapal penyebrangan dari muara angke PP, homestay, makan 3kali, snorkling dan banana boat sekali). Kalo mau nambah main watersport lain bayar sendiri ya. Homestay-nya terlihat biasa aja tidak mewah bak hotel berbintang dan hanya rumah seperti biasa, tapi masyaAlloh pemandangan ketika kita membuka pintu itulah yang menjadikannya luar biasa. Sejauh mata memandang yang ada hanya hamparan laut biru yang tenang dan damai, yang menjadi cita-citaku selanjutnya ingin punya rumah dipinggir laut. Ini dia pemandangan di depan homestay yang aku tinggali:


Cukup lelah melanda, kita harus beristirahat dulu menenangkan jiwa dan pikiran akibat goncangan ombak laut yang menghalau perjalanan kita tadi. Ya tidur-tidur sejaman cukuplah ya buat sejenak melemaskan persendian. Setelah bangun lalu makan dan kita siap untuk mencoba water sport pertama kita pada hari ini.

Pukul 13.00 kita sudah siap untuk melakukan snorkling si beberapa spot laut. So cus lah kita ke dermaga kapal. Disni kita naik kapal lagi, tapi cuma kapal kecil yang akan mengantarkan kita pada beberapa spot tempat untuk ber-snorkling ria. Oya jangan lupa memakai alat snorkling lengkap yaitu pelampung, kacamata, alat bantu pernafasan, serta sepatu katak untuk mempermudah berenang di dalam air. Jangan lupa juga pake sunblock yang tebel ya biar nanti ga gosong kulitnya, soalnya pas matahari terik-teriknya gini.

Ini dia berapa gambar yang aku ambil ketika naik kapal ditengah laut. Sungguh indah ketika pulau, pantai, dan jembatan yang terkenal dengan jembatan cinta itu bersatu:
Jembatan Cinta yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil
Pulau Tidung Kecil
Penampakan water sport banana boat dari kejauhan dan ga keliatan!!!
Perahu yang ngangkut kita snorkling
Kurang lebih satu jam perjalanan kita telah sampai pada spot pertama snorkling. Langsung pada nyemplung deh, byuuuuur:





Water sport snorkling ini cukup menyenangkan karna kita bisa melihat bagian dasar laut dengan jelas, ya walaupun keindahannya kurang begitu terlihat yang ada hanya karang-karang item doang, but not bad lah buat nambah experience.

Kurang lebih satu jam ber-snorkling, kitapun pulang ke homestay buat mandi membersihkan diri untuk selanjutnya melihat sunset di Pulau Tidung yang tidak kalah indahnya. Tapi agak cuaca kurang mendukung, sunset-nya ga keliatan yaudah deh gajadi. Akhirnya kita hanya beristirahat di homestay aja sambil menikmati makan bakso di depan laut.

Untuk wisata malam kami disediakan transportasi sepeda, jadi bisa jalan-jalan kemana aja naik sepeda ini. Kebetulan aku memang suka naik sepeda, jadi seneng deh udah lama banget juga di Jakarta ga ada sepeda. Sekitar pukul 19.00 aku dan teman-teman lain memulai wisata malam. Tempat yang kita tuju adalah jembatan cinta, karna kita penasaran banget seperti apa suasana keromantisan jembatan cinta pada malam hari. Dari namanya aja udah romantis apalagi tempatnya. Karna jembatan ini merupakan penghubung Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung kecil, otomatis jembatan ini dibuat di atas laut.

Ternyata suasananya sungguh romantis beneeeeeer, suasanan gelap malam yang dipadukan dengan semilir angin laut dan lampu-lampu kecil yang menerangi jembatan.




Day 2: 19 April 2014
Hoamh ayo bangun dulu.. Masih di Pulau Tidung bangun pagiku ini. Bangun tidur gausah mandi dulu ya, soalnya kegiatan hari ini kita akan main water sport yang basah-basahan, jadi mandinya ntar aja setelah mainnya kelar. Lokasi water sport ini ada di daerah jembatan cinta, jadi kita bisa naik sepeda kayak yang kita lakuin semalem tuh buat nyampe kesana. Pukul 06.00 kita berangkat. Sekitar 15 menit mengayuh sepeda akhirnya kita sampai juga di lokasi water sport.

Sebelum basah-basahan main water sport, kita sempet tuh jalan-jalan pagi dulu di sepanjang pantai menikmati suasana pagi yang sejuk disana. Pemandangan pantai yang tenang dan damai seperti ini nih:



Hehe teteup ya narsisnya ga ketinggalan....

Oke setelah jalan-jalan sebentar di pinggiran pantai, kita mau mulai main water sport-nya nih. Jangan lupa pake pelampungnya dulu.

Water sport pertama yang aku coba adalah banana boat. Ya lumayanlah dimana-mana udah ada water sport satu ini. Banana ini bisa ditumpangi 4-5 orang. Bentuknya panjang seperti banana emang dan warnanya kuning hehe, jadi kita tinggal naik diatasnya terus digeret sama speed boat. Pertama kita diajak muter-muter dulu nih ke tengah laut liat pemandangan-pemandangan, nah habis selesai kita dibawa ke pinggir laut lagi deket tempat semula buat dijungkirin tu banana biar kita jatuh, byuuuuur. Catatan ya guys, pas banana mau dijungkirin jangan sekali-kali kamu masih pegangan di tali banana, lepasin pegangannya karna nanti bisa bahaya kalo speed boat-nya jalan bisa ketarik-tarik.


Water sport kedua ini nih yang menurutku seru banget, namanya hantu laut. Iya emang kayak hantu nakutinnya, sereeeeem! Tapi bikin nagih, you must try it guys!! Jadi permainan hantu laut ini dalam satu pelampung maksimal 3 orang aja. Dalam pelampung besar ini posisinya tiduran tengkurap sambil tangan maju kedepan pegangan tali yang ada. Mekanisme hampir sama kayak banana boat, pelampung hantu laut ditarik pake speed boat, terus kita diajak muter-muter dulu keliling laut, saking kencengnya ditarik jadi berasa setengah terbang di atas laut. Sampe tengah laut kita dikagetin diputer-puterin biar jatoh (kita masih dalam posisi pegangan tali pelampung). Bedanya dengan banana boat, hantu laut ini cara menjatuhkan penumpangnya bukan dengan dara di jungkir namun dengan cara diputar-putar sampai melayang-layang. Jangan lepaskan pegangan tangan ke tali pelampung selagi kamu masih kuat menahannya, sampai pusing muter-muter, terbang, melonjak-lonjak, naik turun naik turun, terhempas oleh ombak yang menderu, duh apalagi ya istilahnya, lol. Pokoknya selagi kamu masih belom jatuh akan semakin kenceng si abang pengemudi speed boat ngagetin dan muterin hantu lautnya sampai kamu bener-bener ga kuat nahan pegangan dan jatuh dengan sendirinya. Dan gokilnya, kita itu bakal jatoh di tengah laut, bisa bayangin ga serunya kayak gimana, pokoknya seru bangetlah perlu dicoba sampai kepala pusing diputer-puterin akhirnya fresh banget jatuh di tengah laut!



Setelah kita jatuh ya dibantulah sama abang penarik speed boat buat naik ke kapal dan pelampung hantu laut lagi dan dibawa deh kita ke pinggir laut dan dijatuhin lagi.

Oke guys, itulah kegiatan short holiday-ku di Pulau Tidung. Rasa-rasanya mau berapa hari juga kalo namanya liburan emang kurang terus, hehe, sampai ketemu di kesempatan liburan selanjutnya :D








Sumber pendukung: id.wikipedia.org/wiki