Monday, February 22, 2016

Tanyakan Kepada Hati, Siapa Pemiliknya?

BY retnobanarti.blogspot.com No comments

Halloooo.. 


Sempat scrolling ke bawah-bawah arsip blog, dan ternyata aku menemukan tulisan ini. Tulisan yang aku buat tepat setahun yang lalu, bulan Februari 2015, namun masih berupa draft. Entah kenapa, mungkin lupa atau sengaja dilupakan. Walaupun sudah lama banget tulisanku mengendap, bolehlah sekarang baru di-publish.



Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan sekarang ternyata sudah sampai pada pertengahan bulan kedua di tahun ini. Begitu cepat waktu berlalu meninggalkan berbagai peristiwa dan kejadian yang layak untuk dikenang. Akan dirasa banyak hal yang tidak diinginkan terjadi, namun toh ternyata hal tersebut yang nantinya akan dikangenin banget, banyak!

Sempat lama juga jemariku yang tidak begitu lihai menulis ini meloncat kesana kemari di atas keyboard laptop mungilku untuk menggoreskan berbagai kisah yang akan kubaca lagi di hari nanti dan bukan tidak mungkin adalah hal yang akan rindukan kelak. Bulan Januari lalu mungkin aku terlalu sibuk menikmati berbagai aktifitas di tempat kerja. Bulan, yang disebut awal bulan di triwulan 1 yang sarat dikejar berbagai laporan yang harus dibuat (di bidang kerjaku) mengharuskanku untuk (benar-benar) bekerja di kantor, hehe, biasanya sih ga gitu-gitu serius. Atau semua itu hanya sebagai alasanku untuk tidak menulis lagi, karena sebenarnya kalau aku benar-benar ingin menuliskan sebuah cerita pastilah aku akan bersemangat untuk menuliskannya. Ah, kreatifitasku sangat minim!

Selain aku sedang tidak ingin kemana-mana. Hanya menikmati hidup dan aktifitas keseharianku. Jadi, apa yang mau dituliskan?

Dan kali ini aku kembali. Ingin menuliskan tentang sebuah cerita pendewasaan, untukku sendiri tentunya dan untuk semua yang sudah banyak meluangkan waktunya singgah di blogku yang jauh dari kata istimewa ini.

Tentang sebuah hati..
Heart leads you home.
Entah kenapa beberapa saat terakhir aku sangat suka dengan kata-kata tersebut. Sangat simple kurasa, namun aku sedang meng-explore akan begitu sarat makna di dalamnya. Pada hakikatnya, hati mempunyai sebuah rumah dimana hati tersebut akan nyaman untuknya berada.

Tidak dibuat-buat, dipaksa, tanpa berbagai rekayasa. Hati itu akan kembali ke muaranya, dengan penuh kesadaran. Mungkin untuk beberapa orang hal tersebut lebih ke pasrah, namun bagiku tidak. Aku percaya, hati itu mempunyai sebuah kecocokan dan tau dimana dia akan tinggal.
Tanyakan kepada hati, siapa pemiliknya?

0 comments:

Post a Comment