Monday, October 26, 2015

Tips Hemat dan Menabung ala Anak Kos

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , , , , 2 comments

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, ya kan? Udah lama kerja tapi duit ga ngumpul-ngumpul juga? Padahal gaji udah lebih dari cukup, tunjangan lumayan, dimana dong salahnya? Disini aku pengen share gimana pengelolaan keuangan yang cukup agar gaji kita cukup untuk keperluan sehari-hari, keperluan tidak terduga, keperluan hiburan, dan yang terakhir yang paling penting adalah saving!



1. Kenali betul berapa penghasilan anda dan tentukan berapa persen minimal yang harus disisihkan untuk ditabung
Penghasilan dari bekerja sebulan berapa sih? Dari penghasilan gaji, atau selain mendapatkan gaji, penghasilan lain yang bisa di dapat selama sebulan apa saja? Misalnya ada juga tunjangan kinerja, tunjangan fungsional, tunjangan beras, uang makan, dan uang saku perjalanan dinas. Nah, lalu kapan waktunya kita mendapatkan semua itu, kita mendapatkan sekali sebulan di tanggal yang sama, atau msing-masing berbeda tanggal. Misalkan dalam kasus saya, karena saya PNS di tanggal 1 saya mendapatkan gaji, tunjangan beras, dan tunjangan fungsional lalu di tanggal 25 mendapatkan tunjangan kinerja dan di bulan selanjutnya mendapatkan uang makan untuk satu bulan sebelumnya. Lalu untuk uang saku perjalanan dinas didapat tidak tentu antara nominal dan waktu, artinya ya kalau lagi dapat tugas untuk dinas luar ya dapat, kalau tidak ya tidak dapat. Dari sini kan jelas apa dan berapa saja jumlah penghasilan kita setiap bulannya kan?
Lau bagaimana kita membelanjakan penghasilan kita tersebut untuk keperluan sebulan mendatang? Saya menggunakan gaji dan tunjangan yang saya dapat di awal bulan untuk keperluan hidup saya selama sebulan (diniatin cukup ga cukup mudah-mudahan cukup). Saya sangat setuju dengan pernyataan "tidak ada gaji yang tak cukup, yang ada lifestyle yang gak sesuai sama gaji". Betul sekali, ga usahlah hidup yang terlalu hedon, kalau anda memang terlahir kaya sih ga masalah tentunya ga bakal baca postingan saya ini kan, tapi untuk yang lagi berniat menabung seperti saya, ya janganlah kebanyaka hedon agar tulisan praktik menabung ala anak rantau ini sukses. Lalu selanjutnya tunjangan yang saya dapatkan di akhir bulan saya fokuskan untuk ditabung. Untuk uang makan, alternatif bisa untuk keperluan hiburan seperti shopping atau untuk meng-cover keperluan tidak tertuga karena nominalnya tidak terlalu besar. Lalu yang terakhir ini untuk uang saku perjalanan dinas karena tidak tentu biasanya saya alokasikan untuk ditabung juga, atau bisa diambil untuk membeli tiket untuk mudik (tau kan kerjanya jauh, tiketnya mahal cin T.T).
Nah, itulah pos-pos dari pendapatan kita selama kerja satu bulan.

2. Punya beberapa rekening bank untuk memisahkan uang penghasilan
Yang tak kalah penting adalah mempunyai beberapa rekening bank untuk memecah-mecah penghasilan kita agar tidak tercampur dengan uang yang lain, yang tujuan penggunaannya berbeda juga. Maksudnya disini uang penghasilan kita pecah-pecah ke dalam pos-pos tertentu. Misalkan, pendapatan sebulan yang kita dapat adalah 5juta, nah sisihkan 2juta untuk ditabung ke rekening yg khusus untuk menabung, yang 3 juta biarkan di rekening yang satunya untuk dibelanjakan selama sebulan ke depan, begitu seterusnya kalau mendapatkan uang yang tak terduga selama masih di bulan yang sama langsung di amankan ke dalam rekening yang khusus untuk menabung.

3. Buatlah pos-pos pengeluaran untuk satu bulan
Setelah kita tau berapa pendapatan kita, selanjutnya adalah menggunakan uang yang sudah kita rencanakan di awal untuk berbagai keperluan. Apa saja sih kebutuhan anak kos selama sebulan? Satu-satu yuk dirinci:
- bayar uang kosan/kontrakan
- bayar listrik dan keperluan rumah lain (uang keamanan/sampah, uang tv satelit)
- keperluan makan
- keperluan hiburan dan belanja (baju, tas, sepatu baru)
- keperluan pulsa
- keperluan bensin
- keperluan arisan
- keperluan belanja bulanan
- keperluan tak terduga

4. Pilihlah kosan yang nyaman tapi tidak terlalu mahal
Untuk yang satu ini memang benar, pengalaman nih kemaren awal pindah tugas ke tempat kerja sekarang sempet terlena juga. Emang dasarnya orang yang malesan, kosannya udah pake ac, ada genset kalau mati listrik, baju kotor dicuciin, ada wifi, kosan ada penjaganya, ga perlu bayar listrik apa-apa lagi tinggal tidur nyenyak bangun makan. Cukup lama ngekos disini sekitar 8 bulanan, udah enak sih, tapi jauh dari kantor otomatis nambah biaya bensin juga membengkak tiap bulannya.
Lalu aku ditawarin mengontrak di rumah yang lumayan dekat dengan kantor. Rumah dengan 2 kamar yang harganya lebih murah dari harga kosanku sebulan. Ku pikir lumayan juga nanti bisa patungan sama temen lain. Namun, memutuskan untuk mengontrak rumah memang berat di awal, pasalnya kontrakan rumah ini kosongan alias belum ada perabotnya sama sekali, jadi kita harus membeli perabotan rumah di awal. Rincilah barang-barang yang harus dibeli sendiri dan dibeli barengan. Misalnya yang harus dibeli sendiri adalah kasur, almari, kipas angin, dan tv. Sedangkan kulkas, mesin cuci, kompor gas, karpet, dan meja bisa dibeli berdua.
Selain harga rumah, kita juga harus melihat ada tidaknya biaya tambahan lain misalnya ditempat saya ini ada biaya sampah, biaya tv satelit, dan sudah pasti biaya listrik setiap bulannya.

5. Jangan mengunakan laundry
Niat hemat jangan setengah-setengah ya, jangan jadi lebih pemalas. Misalnya kita menggunakan laundry setiap minggunya 4 sampai 5kg baju dengan total sebulan 5X8000X4=160.000. Dibanding kita mencuci sendiri, ya emang sih capek tapi bisa loh dicoba bisa hemat 160.000 setiap bulannya. Dan bisa alternatif dengan yang saya dan teman saya lakukan dengan membeli mesin cuci.

6. Belajar memasak
Nah, ini yang paling penting. Anak kosan biasanya suka instan, termasuk mie instan hehe. Selain karena tempat kerja yang tidak mempunyai kantin dan jauh dari tempat makan, kalau sudah tiba waktu makan siang membuat saya sering malas keluar kantor. Dari situ saya mulai belajar masak untuk bekal makan siang dibawa kekantor. Yah namanya belajar ya masak yang gampang-gampang seadanya, kan juga dimakan sendiri, jadi mau enak dan enggak tetep dimakan sendiri. Banyak keuntungan yang kita dapat dari memasak, seperti latihan jadi ibu rumah tangga yang baik dan benar (jreeeeeeengggggg!) tentunya dengan membiasakan belajar memasak, kebersihan makanan terjamin karena kita olah sendiri seperti sayur-sayuran dan daging segar juga dijamain masakan kita bebas dari penyedap rasa, dan percaya ga percaya bisa berhemat loh. Misalkan kalau tidak masak bisa kita rinci pengeluaran sarapan (15.000), makan siang (30.000), makan malam (15.000) ditotal pengeluaran sehari 60.000 untuk makan, dam seminggu 60.000x7=420.00, bisa dihitung dong berapa yang harus dikeluarkan sebulan untuk makan? Dibanding kalau kita memasak bisa hanya mengeluarkan 150.000an seminggu udah lengkap sayur, daging, buah, ajib kan?

7. Keperluan hiburan
Anggarkan keperluan hiburan sendiri misalkan maksimal 100.000 setiap minggunya untuk makan dan nongkrong bersama teman-teman. Jadi kalau sudah mencapai nominal tersebut yaudah puasa dulu kalau diajak pergi sama temen, harus konsisten. Karena area tempat kerjaku ini minim hiburan, paling adanya tempat wisata dan cafe-cafe untuk nongkrong jadi cukuplah segitu setiap minggunya. Dan lagi, karena aku memang lagi menekan biaya hiburan, udah males lontang-lantung ga jelas, udah bosan, saatnya sekarang menatap masa depan yang cerah dan lebih baik! ceileh..

8. Keperluan Belanja (baju, tas, sepatu, dan aksesories baru)
Yah namanya juga cewek, susah lah ya menghindari kebiasaan yang satu ini, belanja udah kayak kewajiban. Tidak apa-apa selagi masih dalam batas wajar. Jadi yang perlu dilakukan adalah pengganggaran untuk belaja dalam satu bulan, misalnya maksimal belanja 200.000. Tidak boleh dalam satu bulan belanja melebihi batas tersebut, jadi kalau misalnya pengen beli barang yang harga 500.000 ya berarti bulan depan harus puasa ga belanja, oke gak tug?!

9. Keperluan Pulsa
Dalam satu bulan misalnya untuk menghidupi 2 handphone dan satu koneksi internet laptop biasanya 200.000.

10. Keperluan Bensin
Bensin disini emang diam-diam menyedot banyak ruang. Untungnya udah pindah ke rumah yang lebih dekat kantor, untuk bolak-balik rumah-kantor dan keperluan hiburan saya anggarkan 50.000/minggu atau sebulan 200.000 karena sering diisiin temen juga jadi irit, ahahaha.

11. Keperluan Arisan
Arisan juga bisa untuk tabungan. Ikutlah arisan kecil-kecilan yang setiap bulannya 100.000-200.000 tidak akan menyita ruang terlalu banyak dari pendapatan.

12. Keperluan Tidak Terduga
Banyak keperluan tidak terduga atau keperluan yang tidak rutin setiap bulannya harus dikeluarkan. Biasanya saya mengambil jatah untuk keperluan ini dari uang makan atau tunjangan kinerja. Misalnya untuk servis mobil, ganti oli, atau untuk membeli tiket mudik.

Bisa dirinci sendiri kan sekarang pengeluaran kita selama sebulan berapa? Terus yang ditabung berapa? Punya pengalaman cara menabung lain, yuk share, happy saving ya! :*

2 comments:

  1. Kebutalan banget ni kk saya udah 2 tahun tinggal gak sama ortu, saya di rantau supaya bisa hidup mandiri..

    ReplyDelete
  2. Keren. Oiya ngomongin hemat, ternyata ada loh miliarder dunia yang sampe sekarang masih menerapkan gaya hidup hemat. Bahkan, pengeluarannya selama sebulan ga lebih dari 10 juta rupiah. Gokil sih. Nih cerita lengkapnya: Miliarder paling hemat sedunia

    ReplyDelete