Sebuah renungan dan pendewasaan......
Kita hidup dalam dunia yang nyata dengan berjuta kejadian
yang penuh dengan ketidakpastian. Kita berencana, kita berkeinginan, kita
meletakkan harapan setinggi langit, namun hanya kehendak Tuhan yang membuat
semuanya nyata..
Seperti manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa, namun
semuanya tetap ada di tangan Tuhan..
Ada seseorang yang mencintai, ada seseorang yang dicintai,
banyak pula yang mencintai dan dicintai.
Sudah tepat jika seseorang itu sudah ada pada pilihan ketiga, yaitu mencintai
dan dicintai, layaknya pasangan adam dan hawa yang membuat adanya kehidupan
yang berkesinambungan di dunia ini, terlepas memang semua itu merupakan
kehendak Tuhan. Lalu bagaimana dengan pilihan pertama dan kedua? Apakah pilihan
itu salah dan tidak tepat? TIDAK!
Selalu teguhkan hatimu bahwa apa yang engkau inginkan tidak
semuanya bisa menjadi nyata seperti inginmu, karna Tuhan memberikan apa yang
kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.. Seperti apa yang kita inginkan,
apa yang kita rasa adalah yang terbaik untuk kita, belum tentu itu adalah
satu2nya hal yang terbaik, bisa saja itu akan menjadi boomerang untuk hidup
kita ke depan, jadi yakinlah bahwa apa yang Tuhan beri untuk kita saat ini
seperti ini adalah yang terbaik dan pasti ada hikmah besar di balik itu semua..
Tuhan menjawab doa-doa kita melalui 3 hal: “ya sekarang juga
akan mengabulkannya”, “nanti, tunggu dulu sekarang belum waktunya untukmu”,
atau “tidak, Tuhan punya yang lebih baik untukmu”
Mencintai dan dicintai itu pilihan setiap orang, oleh karna
itu jangan pernah sesali kalo kamu pernah dan sedang merasakan hal tersebut,
karna cinta adalah anugerah yang agung dari Sang Pencipta, walaupum belum
berbalas..
Mencintai membuat seseorang kuat, kuat akan menanggung
perasaan yang begitu dalam, melihat orang yang dicintainya bahagia, tentulah
dia akan ikut bahagia. Dicintai membuat jiwa seseorang teguh, bahwa selalu ada
orang yang mencintainya dengan sepenuh hati..
Hidup itu harus realistis, harus make logika, jangan cuma nuruti rasa, artinya pakailah logikamu sejajar dengan perasaanmu..
Meski betapapun kita mencintai seeorang, logika kita harus
jalan. Berapa porsi yang harus kita tuangkan dan berikan untuk orang yang kita
cintai, jangan sampai porsi tersebut melebihi batas misalnya batas cintai kita
terhadap keluarga sendiri atau bahkan untuk Tuhan kita.. Karna keluarga dan
Tuhan adalah yang pantas kita cintai dengan sepenuh hati kita.
Termasuk, menyakiti diri sendiri untuk orang yang dicintai..
harusnya kita bisa berfikir lebih ke depan, bahwa ini bukanlah akhir, namun
merupakan awal, malah ini adalah ujian dan setiap ujian mempunyai akhir, dan
kalo kita lulus ujian tersebut, pastiah kita akan naik kelas, kelas kehidupan yang
lebih baik..
Life must go on.. Hidup ini tak kan terhenti sekejap dan
menyerah pada keadaan ini, tetaplah berpegang teguh dalam ajaran agama, selalu
berbuat yang baik tidak merugikan orang lain dan diri sendiri, selalu berusaha
memperbaiki diri dan memantaskan diri, istiqomah.. InsyaAllah Tuhan selalu
mendengar doa-doamu dan akan memberikan jawaban yang terbaik untuk dirimu yang
lebih baik..
Belajar Dari Kisah Pengalaman Iwan Fals - Mencintai Pilihan
ReplyDeletehttp://www.tiphidup.com/2016/11/belajar-dari-kisah-iwan-fals.html