Wednesday, July 17, 2019

Paris 5.5

BY retnobanarti.blogspot.com IN No comments

Hy blog, lamaaaaa anet ngga nulis disini, 2 tahunan lebih ya kan? Kangen juga nih..

Such a dream comes true, kisahku ini. Jadi pada tanggal ulang tahun instansiku bekerja (selamatttt, mwah!), dibuka berbagai lomba inovasi, salah satunya lomba video pendek. Nah, aku diminta tolong buat meranin main character di video pendek ini. Tapi beneran deh, seperti yang tadi ku bilang, cerita ini kayak flashback aku di dua tahun lalu yang alhamdulillah aku bisa pindah domisili ke Yogyakarta. Alhamdulillahirrobai'alamin (tereak kenceng!)

Kayak dibikinin video pribadi ngga sih??? 😆😆 Lengkap dengan editor dan narasinya hihi..

Walau sudah tidak begitu asing dengan dunia per-video-an, ternyata jadi artist itu susah anet bookkkk, hahaha, ditambah ditengah padatnya penugasan di tempat kerja. Curi-curi waktu, cuma sekali dua kali take, totalnya buat video hanya dua hari shoot, itupun sehari paling hanya beberapa jam. Dan lagi tanpa persiapan yang lengkap, ah, yasudahlah..

The last, enjoy watching guys!






Saturday, April 15, 2017

Cara Memaksimalkan Produksi ASI - Part 2

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , , , , , , 3 comments


Lalu, bagaimana aja cara agar produksi ASI kita bisa maksimal hasilnya moms, cusss cek cara dibawah, again, ini pengalaman aku yah moms, kalau kurang lengkap bisa ditambahkan, karena mungkin semua cara belum aku coba. Pada dasarnya kan aku bukan orang yang rajin moms, tapi insyaAlloh dicukupkan dengan sedikit kerja keras, Aamiin.



Cukup Minum dan Makan yang Bergizi

Ini nih yang gak kalah penting. Gimana mau banyak dan bagus produksinya kalau bahan bakunya aja gak memadai :’( apalagi baby umur 0-6 bulan ASI eksklusif yang baru mendapatkan asupan makanan 100% dari ASI, maka pastikan kuaitas ASI kita mencukupi zat-zat yang dibutuhkan oleh bayi degan cara moms makan makanan yang bergizi tinggi pula. Walau bagaimanapun bentuknya ASI adalah asupan sumber kehidupan yang terbaik tiada duanya untuk si baby, but kalau kita bisa meningkatkan kualitasnya, why not? Pernah denger ASI Booster? Sadar gak sadar, ASI Booster utama ada pada diri moms sendiri loh, yakin yuk kita semua bisa moms! Ada yang bilang sehari semalam momy harus minum setidaknya 4 liter air, hmm, cukup banyak emang yah minimal sebelum dan setelah adek nenen atau dipompa momy harus minum yang banyak. Kalau saya seharian biasanya habis 1,5-2 liter, kalau malam yah menyesuaikan yah mom gak tentu. Terus makan yang bergizi yah, cukup karbo, banyakin sayur-sayuran, buah-buahan, lauk sumber protein dsb.

Setelah adek lulus ASIX 6 bulan, momy jangan terus lengah yah, karena baby umur 6-12 bulan asupan terbesarnya masih didapat dari ASI yaitu sebesar 70%, yang 30% nya adalah MPASI (Makanan Pendamping ASI). Baru setelah baby umur 12-24 bulan, kecukupan ASI hanya 30% selebihnya yang 70% didapat dari MPASInya.

Baca: Cara Memaksimalkan Produksi ASI - Part 1
 
Sering-sering Mengeluarkan ASI

Gak bosen-bosen yah selalu ingat prinsip ASI Supply by Demand. Kalau mau produksi maksimal yah sering-sering dikeluarin, mau lewat adek nenen, atau pompa pompa pompa. Biasakan baby nenen pada 1 PD DULU SAMPAI PD KOSONG, baru kalau adek belum kenyang bisa pindah ke PD yang satunya. Gimana kalau adek minumnya gak sampai habis PD kosong? Karena kan adek kadang minta nenen bukan karena lapar, tapi hanya haus? Sesi nenen selanjutnya masih dengan PD yang sama, artinya 1 PD bisa untuk 2-3 kali nenen! Atau bisa dengan jalan dipompa, cara efektif mengeluarkan ASI setelah nenen langsung.


Pada prinsipnya, karena ASI 90% adalah niat, makan momy gak boleh males-malesan yah (jangan kayak saya, hehe). Idealnya, momy harus sering-sering mengeluarkan ASI dengan jalan dipompa, selain disusu langsung. Bisa dengan jeda 3 jam sekali DI JAM YANG SAMA yah moms, biar produksinya stabil. Misalnya, momy pompa di jam 12-3-6-9-12-3-6-9 sebanyak 8 kali dalam sehari semalam, begitu seterusnya setiap hari. Pompa gak usah lama-lama udah cukup moms, sekitar 15-20 menit setiap PD (idealnya saya ya), jangan kecepeten dan jangan kelamaan. Kenapa? Kalau kecepeten, tubuh akan menangkap sinyal-sinyal ASI sudah cukup, jadi ya segitu-segitu aja produksinya. Ada kasus, seorang momy yang memompa PD di menit ke-8 sudah gak keluar ASInya, namun dia tetap memompa sampai menit ke-15 biar produksi ASInya makin banyak, gitu. But, gak boleh kelamaan juga yah moms mompanya, diusahakan 1 PD gak lebih dari 30 menit, karena bisa merusak puting, katanya.

Jangan berpatokan sama hasil dulu yah moms, berapa pun hasilnya terus aja pompa pompa pompa! Karena semakin banyak dipompa (walaupun itu cuma sedikit keluar atau malah tidak keluar sama sekali) otomatis tubuh akan menangkap sinyal-sinyal kurangnya ASI, maka produksi akan gencar dimaksimalkan. Jangan patah semangat karena ASI yang keluar baru sedikit yah moms, karena prinsipnya POMPA dulu baru BANYAK bukan BANYAK dulu baru POMPA.


Pintar Memunculkan LDR

Salah satu yang tak kalah penting, agar pengeluaran ASI itu lancar dan cepat adalah pintarnya memancing LDR. Udah dibahas ya diawal LDR itu apa, ternyata LDR itu bisa dibikin loh moms, gak datang ujug-ujug dengan sendirinya, walaupun ada juga sih. Setelah kita tau apa itu LDR, semakin kita tau dengan adanya LDR akan memperlancar dan mempercepat keluarnya ASI. Jadi gak perlu lama-lama pompa yah moms, tiba-tiba ASI udah banyak aja yang keluar, mau? Berarti moms harus berteman dan pinter-pinter bikin si LDR ini muncul. Idealnya kita harus mendapat LDR 3-4 kali selama sesi sekali pompa, untuk memaksimalkan pengeluaran ASI. Ada beberapa cara untuk memancing si LDR ini, sebagian udah saya coba dan berhasil yah moms, apa aja itu:
1. Relax, mencari posisi yang nyaman dan dalam keadaan tenang, suasana pikiran tidak semrawut. Bisa tarik nafas yang panjang dan senderan, barulah memulai mompa.
2. Memompa didekat bayi
Kalau momy sedang jauh dengan adek (misal dikantor) bisa sambil memandangi foto adek, atau melihat video adek, atau sekedar duduk tenang membayangkan sosok lucu adek
3. Memijat PD, atau yang menggunakan pompa elektrik udah ada mode massage nya yah moms
4. Tandem, memompa pada PD sebelah sambil PD sebelahnya dinenen langsung sama adek
5. Memompa menggunakan pompa double
6. Sambil liat-liat online shop yah moms, hehe
7. Mendengarkan musik sambil nyanyi-nyanyi
8. Melintir-lintir puting
9. Menggesek-gesekkan puting pada corong pompa
10. Kompres PD pakai air anget
12. Lepas-pasang di tengah pumping
13. Ngobrol sama suami
14. Dipijat sama suami
15. Pompa dalam keadaan pompa dingin dari kulkas
16. Pompa dalam kondisi setengah ngantuk

Dst, ada pengalaman lain moms????????????????????


Pijat Oksitosin

Pijat Oksitosin nama lainnya adalah pijat kasih sayang, hehe, karena pijat kasih sayang yang bisa melakukannya adalah suami, tiada yang lain yah, hihi. Pijat ini juga mendorong hormon yang memperlancar keluarnya ASI. Caranya gampang beneeeeer, bisa cari di youtube contohnya yah. Teorinya sih, momy cukup duduk dengan kursi di depan meja. Sepasang tangan ditaruh telungkup dimeja untuk sandaran kepala, setelahnya badan membungkuk ke arah meja dengan kepala (jidat menempel di tangan di atas meja) lalu suami mulai meijit punggung momy dari belakang. Pijatnya pakai kedua jempol tangan yang mengepal, di samping garis (ula-ula) punggung yah moms, dari atas ke bawah sampai batas pemakaian BH. Untuk lebih maksimalnya, saat dipijat keadaan moms gak usah pakai BH yah, biarkan PD menggantung.

No Stress

Ini nih yang harus dihindari banget sama momy yang menyusui. Karena momy stress dikit bisa dipastikan produksi ASI tersendat. Usahakan pikiran selalu relax, tenang, dan damai. Keyakinan, berfikirlah ASI momy banyak banyak banyak, sugesti positif sangat berperan loh moms. Dan ingat, kesuksesan ASI sampai 2 tahun membutuhkan dukungan yang tidak main-main, termasuk dari keluarga dan lingkungan. Banyak edukasi-edukasi mengenai pentingnya ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, semakin membuat orang-orang terutama ibu melek terhadap ASI. Dan kadang, karena saya akui mengurus bayi itu memang membutuhkan super tenaga, momy mungkin membutuhkan waktu untuk me time sendiri, gakpapa, diluangkan aja moms waktunya. Misal, seminggu sekali ke salon, bisa spa, perawatan tubuh, atau ke mall yah moms bisa belanja-belanja biar mood jadi bagus, dan berbagai cara lain yang membuat mom happy. Karena ibu menyusui memang harus happy terus moms, hihi.

Power Pumping

Power pumping adalah solusi untuk meningkatkan produksi ASI dengan jitu. Apa sih power pumping? Kita hanya membutuhkan kurang lebih 1 jam setiap malamnya untuk melakukannya. Kenapa malam? Idelanya power pumping bisa dilakukan dari pukul 01.00-05.00 pagi, karena saat malam hormon prolactin lagi banyak-banyaknya memproduksi ASI. Dan diusahakan melakukan power pumping di jam yang sama setiap harinya, jika moms sudah pernah melakukan power pumping pukul 01.00 ya selanjutnya pukul 01.00 terus. Hasil dari power pumping dari momy satu dan yang lainnya berbeda yah moms, ada yang 3 hari melakukan power pumping sudah berhasil, ada yang belum, idealnya power pumping berhasil dilakukan 3hari sampai 2 minggu. Lalu, gimana caranya melakukan power pumping? Power pumping bisa dilakukan dengan cara adek menyusu langsung atau dengan pompa yah mom. Beda cara juga yah untuk momy yang memakai pompa single dan double, kalau adek menyusu langsung sistemnya sama kayak pompa single. Berikut caranya untuk yang memakai pompa single:
1. Pompa PD sebelah kanan selama 10 menit, lalu PD sebelah kiri selama 10 menit juga
2. Berhenti jeda 5 menit
3. Ulangi lagi Pompa PD sebelah kanan selama 10 menit, lalu PD sebelah kiri selama 10 menit
4. Berhenti jeda 5 menit
5. Ulangi lagi Pompa PD sebelah kanan selama 10 menit, lalu PD sebelah kiri selama 10 menit
Total waktu yang dibutuhkan dengan pompa single adalah 1 jam 10 menit.

Untuk momy dengan pompa double:
1. Lakukan memompa biasa selama 20 menit
2. Berhenti jeda 10 menit
3. Ulangi lakukan memompa lagi selama 10 menit
4. Berhenti jeda 10 menit
5. Ulangi lakukan memompa lagi selama 10 menit
Total waktu yang dibutuhkan dengan pompa double adalah 1 jam.


Itu dulu moms yang saya ketahui, adakah tambahan dan pendapat moms? Ditunggu dikometar cusss!

Cara Memaksimalkan Produksi ASI - Part 1

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , , , , , , , No comments

Haloo momies kece, Semangat #mengASIhi yah. Masih inget kan jargonnya? Menyusui dengan keras kepala dan semangat baja, hehehe.

Kali ini aku pengen share pengalaman aku yah, dan kalau ada gak cocok sama momy-momy semua, yah karena memang ini murni pengalaman aku sendiri. Tapi aku gak seenaknya asbun bikin-bikin sendiri yah moms, at least aku udah belajar dan berusaha baca sana-sini about this.

Dulu sebelum punya baby, aku berpikir siklusnya sederhana banget HAMIL-MELAHIRKAN-PUNYA PAYUDARA-NENEN+POMPA>>ASI ASI ASI. Ternyata gak se-simple itu yah moms pada kenyataannya, hiksss.


Langsung cus yah moms. At the first, kita mesti tau teori dan seluk beluk asi dulu yah. Kenapa dari judulnya aja Cara Memaksimalkan Produksi ASI? Kenapa ga Cara Memperbanyak ASI? Karena pada dasarnya produksi ASI itu unlimited yah moms, alias gak terbatas, thats why teorinya gak ada tuh ya alasan ASI kita gak cukup untuk si baby karena produksi ASI kita sedikit or gak cukup karena baby kita minumnya kebanyakan. Itu tergantung kita bisa enggak kita ngeluarin ASInya, again, PRODUKSI ASI ITU GAK TERBATAS! Biasanya untuk mama eping (eksklusif pumping) nih yang ngeluh gak cukup ASInya, karena kurang bisa maksimal ngeluarinnya dan rawan kejar tayang untuk mencukupi minum si baby. Untuk momy yang nenen langsung sih insyaAlloh ketercukupannya bisa dipertanggungjawabkan yah, karena baby kan emang udah kodratnya nenen, beda sistemnya sama alat pompa yang dibuat sama manusia, kadang bisa keluar sebagian besar, kadang keluarnya seret.

Lalu prinsip ASI yang harus diingat-ingat selalu itu SUPPLY BY DEMAND yah moms. Maksudnya produksi ASI itu tergantung pada permintaan, semakin banyak tubuh menangkap sinyal-sinyal asi yang dibutuhkan banyak, semakin kenceng juga produksi ASInya. Kalau permintaan ASI sedikit, yang ditandai dengan sedikitnya bayi nenen langsung atau jarangnya momy pompa, otomatis produksi ASI juga menyesuaikan sedikit. Gak ada sejarahnya ASI kita jarang dikeluarin, sedikit dinenen, jarang dipompa, kok ujug-ujug sekalinya dipompa keluarnya ada buanyak banget berliter-liter, NO NO

ASI adalah 90% niat! Thats totaly true! Kenapa? Kunci kesuksesan menyusui sampai 2 tahun harus dimulai dengan niat dan tekad yang kuat. Jangan percaya pada teori-teori jaman dahulu kala yang kalau PDnya besar berarti ASInya banyak, PD kecil otomatis ASI sedikit, NO! Begitu juga puting besar berarti ASInya banyak, puting datar menandakan ASI sedikit, NO! Lalu, momy dengan perawakan badan besar menandakan ASInya banyak, momy berbadan kecil artinya ASInya sedikit, NO! Inget ya prinsip di awal tadi, ASI adalah Supply by Demand, jadi kalau mau produksi ASI banyak ya sering-seringlah dikeluarin.
Momy juga harus tau bagian-bagian dari ASI yah. Asi terdiri dari 2 bagian, yaitu
1. Foremilk (Asi Awal) bentuknya encer dan warnanya cenderung keruh. Encer karena kandungan terbesarnya adalah air, makanya kadang bayi menyusu tidak sampai PD kosong sudah berhenti karena mungkin dia hanya haus saja tidak merasa lapar. Walaupun foremilk ini encer, namun foremilk mengandung banyak vitamin-vitamin dan zat-zat yang dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi.
2. Hindmilk (Asi akhir) bentuknya lebih kental dan warnanya lebih kekuningan, kental karena hindmilk ini kandungan terbanyaknya adalah lemak. Bayi harus mendapatkan hindmilk saat dia menyusu untuk mengenyangkan dan menggendutkan bayi. Oleh karenanya, kenapa disarankan bayi menyusu di 1 PD sampai habis dan PD benar-benar kosong, untuk memastikan bayi mendapatkan hindmilk yang cukup.

Selanjutnya,kita harus tau istilah-istilah dalam perASIan. Yaitu, ada LDR (Let Down Reflek), kondisi dimana ASI kita muncrat keluar dengan sendirinya. Ciri-cirinya, pernah gak momy pas adek nenen PD sebelah kanan dan PD kiri kerasa senut-senut nyeri tanpa diapa-apain? Yang selanjutnya, PD kiri akan mengeluarkan ASI tetes demi tetes? Or, adek tiba-tiba melepaskan puting momy secara tiba-tiba saat nenen, dan saat puting dilepas, si puting ini menyemburkan asi di beberapa titiknya? Nah, itu yang disebut LDR. Fungsinya apa? Ada saat dimana memudahkan adek nenen tanpa perjuangan yang lumayan keras untuk mendapat ASI, jadi adek tinggal mangap aja gitu udah dapat ASI. Untuk momy yang pompa, fungsi LDR ini agar lebih cepat mendapat ASI yang banyak. Fungsi yang tak kalah penting dari LDR adalah untuk mengeluarkan hindmilk. Kan hindmiIk itu kental yah moms, jadi ngeluarinnya juga agak susah gak segampang foremilk, jadi membutuhkan LDR untuk mengeluarkannya dengan cara menyembur. 

Istilah Selanjutnya adalah Feedback Inhibitor of Lactin (FIL) adalah agen penghambat ASI. Loh loh, kenapa harus ada si FIL ini sih, padahal kan bayi butuh ASI banyak? Si FIL ini ada bukan untuk tidak berguna yah moms, FIL ini berfungsi agar produksi tidak over ketika ASI kita tidak dikeluarkan. Maksudnya si FIL ini fungsinya untuk mencegah bengkak pada PD saat ASI tidak dikeluarkan. Oleh karenanya, mengapa kita tidak boleh menampung ASI di PD dan tidak mengeluarkannya dalam jangka waktu yang lama? Karena ada agen penghambat ASI ini nanti makin banyak dan bisa semakin menghambat keluarnya ASi moms. Kalau supply ASI momy memang buanyak banget sampai berlebih-lebih untuk baby moms sih gak masalah ya ada si FIL ini, namun kalau ASI moms masih biasa-biasa aja malah suka kejar tayang untuk dikasihkan ke baby masak iya masih mau temenan sama si FIL ini? Yang ada FIL ini adalah musuh yang harus diberantas dengan cara sering-seringlah mengeluarkan ASI dari PD, jangan membiarkan ASI mengendap di PD dalam jangka waktu yang lama.

Wednesday, February 15, 2017

Menyusui dengan Keras Kepala dan Semangat Baja

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , No comments

MENYUSUI ADALAH POHON KEHIDUPAN (BREASTFEEDING IS A TREE OF A LIFE)

Pohon yang akarnya ada di payudara Ibu dan batang serta rantingnya yang ada ditubuh bayi ini menggambarkan ikatan kuat yang terjalin selama Ibu menyusui bayinya secara langsung. Menyusui bukan hanya memberikan nutrisi dalam bentuk cairan emas yang disebut ASI, tetapi juga kenyamanan dan kasih sayang yang semuanya digambarkan dalam pohon kehidupan itu.

Ketika membahas menyusui on demand atau menyusui sekehendak bayi kita bukan hanya membahas jumlah ASI yang diproduksi sesuai dengan jumlah ASI yang dibutuhkan bayi. Menyusui bukan hanya sekedar “mengosongkan’ payudara sesering mungkin agar produksi ASI ibu dapat memenuhi kebutuhan bayinya. Fungsi “mengosongkan” payudara bisa saja digantikan oleh pompa ASI atau perahan tangan, tetapi ada proses luar biasa dari menyusui langsung yang lebih dari hanya sekedar menentukan kuantitas ASI.

Keajaiban lain dari menyusui langsung yang belum banyak diketahui orang adalah menyusui langsung merupakan petunjuk krusial terhadap komposisi ASI.

Masih ingat konsep ASI sebagai sebuah cairan hidup yang terus berganti tiap menit, tiap jam, tiap hari, tiap bulan, dan seterusnya?? ASI disebut sebagai cairan hidup karena kaya akan hormon, anti body, stem cells, dan sebagainya. Hormon dalam ASI merefleksikan hormon yang ada dalam tubuh Ibu. Komposisi ASI siang dan malam hari juga berbeda karena kebutuhan bayi saat terjaga dan tidur juga berbeda.

Bayangkan kembali gambar “tree of life” ketika bayi menghisap payudara Ibu, diameter puting akan bertambah dan akan membentuk vacuum (ruang hampa) yang membawa cairan (gabungan ASI dan saliva/air liur) dari mulut bayi ke saluran/ductus ke payudara. Ini yang disebut “baby spit backwash” atau secara ilmiah disebut “retrogade milk flow”. Nahh cairan dari mulut bayi inilah yang menjadi petunjuk terbentuknya komposisi ASI yang diperlukan bayi. Ketika bayi sakit (misal flu) cairan yang ada dimulutnya ini bukan hanya terdiri dari ASI dan liur tapi juga muncus (lendir) kombinasi ini yang memberikan petunjuk pada payudara untuk menghasilkan anti bodi yang bisa membantu bayi lekas sembuh dari sakit. Campuran ASI dan liur bayi juga memunculkan reaksi kimia yang bisa mendorong terbentuknya bakteri baik yang berguna bagi tubuh bayi. Dan ini hanya terjadi akibat ludah dan hisapan bayi. Hebat yahh sinergi antara tubuh Ibu dan tubuh bayi hehe

Menyusui langsung bukan hanya sebuah proses memberi “makan” bayi, tapi juga proses biologis yang dinamis yang terjadi didalam tubuh ibu dan bayi. Menyusui langsung adalah sebuah proses interaksi, proses komunikASI antara tubuh Ibu dan bayi. Menyusui lebih dari sekedar memberikan ASI. 

-Lianita Prawindarti Minli dari “Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia”-

Saat aku dinyatakan hamil senengnya bukan kepalang. Sebentar lagi insyaAlloh aku segera menjadi ibu, mempunyai anak-anak yang lucu, dan hari-hariku pasti akan lebih menyenangkan, pikirku saat itu. Dan memang benar, kehadiran buah hati sangat membuatku lebih dari sekedar bahagia seperti yang aku bayangkan dulu, namun ada beberapa step yang membuatku sempat menjadi down (setiap ibu pasti pernah merasakan hal ini).

Tidak pernah terbayang menjadi seorang ibu repotnya minta ampun begini, itulah mengapa sangat wajar ibu dijadikan tatanan tertinggi untuk orang yang harus kita sayangi. Di step ini, aku harus mengakui I'M NOT A JUST BAD MOM, BUT VERY BAD MOM *crying*

Baby A lahir dengan berat badan yang mini, batas bayi lahir dinyatakan sehat yaitu 2500gram dan sempat mendapat perawat intensif akibat infeksi 2 hari setelah kelahirannya. Untuk itu merawat baby A sangat menguras tenaga dan pikiran untukku apalagi yang baru pertama menjadi seorang ibu. Aku yang terlahir pemalas, ah sudahlah, harus bangun tiap malam 2 jam sekali untuk memberikan baby A makan agar tidak kelaparan dan berat badannya naik setiap saat. Sempat ngomong sama diri sendiri kok kasian banget ya baby A punya ibu kayak aku yang pemalas banget T.T Aku yang dulunya menghabiskan hari libur untuk selalu tidur dan bermalas-malasan, sekarang aku harus menjaga baby A dengan penuh kasih sayang. Ga bakal bisa tidur kalau baby A ga tidur. Baby A pasti tidur siang sih, tapi kadang hanya beberapa menit yang sudah kuhabiskan untuk sekedar mandi, ngemil, dan makan. Sempet sih tidur bentar, tapi harus terbangun saat baby A bangun juga, alhasil malah pusing karena tidur cuma seiprit banget T.T

Alhamdulillah banyak banget orang yang bukan hanya memberiku dukungan, namun banyak membantu, hehe. Suami, mamah, ibu mertua, dan mbak rewang. Mereka sangat-sangat membantu, walaupun aku tetap selalu ada di samping baby A, namun saat baby A nangis misalnya udah ada yang jatah menggendong, menina bobokkan, dll, hehehe *cheating*

Cukuplah aku yang pemalas ini dibeberkan, namun aku bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk baby A. Yes, baby A setidaknya harus mendapatkan haknya selama 2 tahun ke depan, yaitu ASI. Banyak membaca artikel tentang dahsyatnya keutamaan asi dan berbagai manfaatnya menjadikanku semakin maju untuk memberikan haknya kepada baby A apapun yang terjadi. Selama cuti melahirkan sih ga masalah buatku untuk menyusui langsung baby A, walaupun aku bukanlah ibu dengan asi yang sangat berlimpah, tapi insyaAlloh cukup untuk memenuhi kebutuhan baby A kala itu. Namun, saat cuti mau habis dan aku harus kembali kerja merupakan problematika yang berat. Dan hari-hariku saat itu sempat acak adul berantakan karena aku belum bisa beradaptasi dengan keadaan yang ada dan berbagai pikiran malas kembali ke rutinitas kerja di tempat rantau. Mungkin untuk sebagian orang hal kayak gini sepele dan biasa, namun bagiku yang ga biasa kerja dari kecil, sungguh apresiasi dari dan ke diriku sendiri :))

Aku harus pumping asi untuk diberikan ke baby A saat aku bekerja di kantor. Malam-malam harus bangun menyusui baby A dan setelahnya pumping untuk stok. Namun hal itu hanya berlangsung beberapa saat setelahnya aku malas :)) yah, memang aku pemalas yang lebih memikirkan egoku untuk tidur karena rasa kantuk yang tidak bisa ditahan. Setidaknya sekarang aku pumping 3 kali sehari, pagi-pagi saat bangun tidur, pukul 10.00 dan 15.00 di kantor. Awalnya pumping 3 kali tersebut masih memenuhi kebutuhan baby A sebulan setelah aku masuk kerja, artinya usia baby A menuju 4 bulan. Namun makin kesini, udah jadwal pumping ga beraturan, alhasil produksi asi menurun drastis, dan kebutuhan minum baby A makin banyak dari awalnya, iyalah alhamdulillah makin gede. Aku yang memang orang yang pemalas, buat makan pun malas. Kadang tiap harinya aku hanya makan 2 kali sehari, kurang dari porsi orang normal yang harusnya 3 kali sehari, dan sangat kurang untuk ukuran ibu menyusui yang diharuskan banyak makan 4 kali sehari karena memberi makan untuk 2 orang sekaligus, ibu dan bayinya.

Setiap hari, aku harus mengambil stok asi lama dikulkas untuk memenuhi kebutuhan minum baby A, yang artinya setiap hari aku defisit asi. Padahal untuk ukuran bayi 4 bulan, baby A masih tergolong belum terlalu banyak minumnya. Ya Alloh, gimana kalau setiap hari begini, baru berapa minggu juga bakal habis stok asi di kulkas kalo gini caranya *nangis kejer*

Menyusi memang perlu semangat baja dan tekad yang kuat pantang loyo. Kenapa? Ibu stres dikit produksi asi tersendat, ibu ada pikiran dikit, asi terhambat. #mengASIhi bukan sekedar memberi makan kepada anak, namun memikirkan juga nutrisi yang sampai pada anak dengan memastikan ibu harus makan banyak dan bergizi. Aku hanya berharap setidaknya Alloh masih baik kepadaku untuk 2 bulan kedepan. Minimal sebelum baby A mendapat makan mpasi, selama 6 bulan baby A harus mendapat asi ekslusif lulus S1 asi (walaupun dulu saat lahir sempat dikasih sufor karena udah dehidrasi di inkubator) dan semoga bisa sampai 2 tahun ke depan lulus S3 asi, AAMIIN. Antara bingung, pusing, dan ya sudahlah aku pasrah. Semoga diberi yang terbaik oleh-Nya, AAMIIN. Tekad untuk memberikan hak ke baby A masih bulat dan dengan keras kepala ku jalani, semoga ada jalan asiku bisa cukup untuk baby A. Karena sugesti positif dan keyakinan sangat membantu, dan ingat ibu menyusui ga boleh stres dan banyak pikiran! InsyaAlloh kedepan rajin pumping agar produksi asi lebih lancar, janjiku dalam hati, kamu pantas mendapatkan yang terbaik nak. -Baby Arkana 3months 26days-



(ps: tulisan ini sebenernya belum selesai, namun aku publish dulu deh ya, soalnya ga tau kapan bisa nerusin ngeditnya, hihi)

Thursday, February 2, 2017

Thank God For This Super Cute Baby

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , 2 comments

Halloo,

Selamat datang tahun 2017!

Udah lama banget ya ga ngepost apa-apa, sepi amat ini blog. Apalagi sekarang udah punya baby, hmm, nambah berkurang lagi jatahku untuk bersibuk ria sendiri, its oke baby Arkan.

Baby Arkana habis mandi pagi, lucu kan, mirip siapa hayo?
Cuma mau sedekar berbagi kebahagiaan dan cerita tentang pengalaman pertamaku having a baby. Alhamdulillah untuk statusku yang sekarang sudah meningkat menjadi a mommy (thank baby arkan you made it), yang sebelumnya dari status a wife (thank my hubby), dari yang sebelumnya a girlfriend, dan dari yang sebelumnya emm disebut gak ya, haha, jomblo! Zzzzzzz


Sebelumnya, aku bekerja di Pulau lain yaitu Bangka Belitung, padahal aku berasal dari Magelang yang pengen memanfaatkan waktu cuti yang ada untuk melahirkan anakku di tanah kelahiranku. Sempet dag dig dug juga ya naik pesawat dalam keadaan hamil gede, alhamdulillah overall semua berjalan dengan lancar tibalah aku tanggal 14 Oktober 2016 di tanah kelahiranku. Kalau belum yakin, plis jangan males-males buat cari info tentang penerbangan kondisi ibu hamil ya, termasuk syarat-syarat yang diberikan oleh maskapai karena beda maskapai beda pemberlakuan syarat penerbangan seperti batas usia kehamilan. Jangan lupa juga meminta surat keterangan sehat atau layak terbang dari dokter obsgyn (ini wajib! tanggal check up minimal 7 hari dari keberangkatan).

Seminggu di rumah ku jalani masih dengan wajar dan normal karena memang selama kehamilan aku rutin check up ke dokter obsgyn untuk memastikan keadaan kandunganku baik-baik saja, dan alhamdulillah tidak ada masalah serius yang harus ditangani. Ya kalau cuma mual-mual muntah, gatel-gatel, lemes, bawaan males (haha) its a normal dialami ibu hamil di seluruh penjuru dunia manapun. Gak perlu obat-obatan segala macem, cukup dijalanin dengan enjoy dan gembira ria karena beneran nanti ketika sudah melahirkan you would miss your pregnancy very bad!

21 Oktober 2016 yang artinya tepat seminggu keberadaanku dirumah adalah saat-saat yang sangat mendebarkan dan mencemaskan untukku, yang baru pertama kali ku alami suasana yang sangat mencekam (sorry, ini memang gak lebay) detik-detik saat baby Arkan mau dilahirkan (kok kamu gak sabaran sih dek, sebenernya kan 5 hari lagi ultah ibuk, biar samaan gitu tanggalnya ngirit ngrayainnya, loh -___-).

Baby Arkan terpaksa dilahirkan saat usia kandunganku baru 37weeks, yang sebenernya hal tersebut tidak menjadi masalah karena memang itu waktu minimal bayi siap untuk dilahirkan.

Pukul 15.30 aku mengalami pecah ketuban, dan bodohnya karena kurang pengetahuan aku gak begitu tau kalau air yang keluar itu adalah air ketuban. Namun setelah hal tersebut terjadi aku sempet duduk-duduk dan selama 1 jam mencari informasi tentang air ketuban karena aku merasa ada hal yang agak ganjal dari keluarnya air tersebut. Belum begitu yakin sih air yang keluar itu adalah air ketuban, namun setelah 1 jam beristirahat dan aku ingin berjalan air itu keluar lagi, yaudahlah fix aku meyakini itu adalah air ketuban.

Langsung panik, manggil mamah, telpon suami yang kebetulan saat itu dia lagi di rumah Jogja, nyuruh segera pulang ke Magelang. Setelah itu langsunglah ke klinik kesehatan terdekat dan periksa, cukup mengkhawatirkan karena detak jantung baby Arkan sempet tinggi 180/m, yang normalnya hanya 140-160/m. Perawat juga ga berani ngecek sudah bukaan atau belum karena riwayat kehamilanku plasenta previa (plasenta berada di bawah), walaupun saat itu memang tidak ada kontraksi sama sekali. Setiap menit diadakan observasi untuk kandunganku, saat observasi berikutnya detak jantung baby Arkan yang tadinya sangat tinggi mendadak melambat banget banget sumpah aku yang mendengarnya udah merinding. Udah paniklah si perawat-perawat itu, lalu aku cepat-cepat dirujuk ke rumah sakit bersalin. Waktu itu dapat di Rumah Sakit Islam Magelang karena katanya dokter yang siap ambil tindakan ada di sana. Sampai dirumah sakit masih observasi periksa-periksa dan wawancara. Dan dokter jaga memberikan pilihan, apakah mau observasi dulu 1x24 jam tentang air ketuban dengan risiko jika ketuban masih keluar terus baby Arkan tetap harus dilahirkan dengan operasi sectio (cesar), atau memilih melahirkan sekarang juga dengan jalan yang sama. Waktu itu sudah semakin malam sudah menunjukkan hampir pukul 21.00, dan dokter mengatakan kalau misalkan mau cesar sekarang masih bisa disiapkan tim medisnya, dan aku mengiyakan dengan hanya berpikir sejenak. Takut banget sebenernya mengambil keputusan besar dengan waktu hitungan menit saja, namun percayalah semua sudah digariskan dan kami hanya bisa berdoa untuk yang terbaik.

Dulu pernah under estimate dengan ibu yang melahirkan melalui sectiofinally aku ngerasainnya sendiri. Sumpah, gak seenak keliatannya. Memang sih gak sakit saat proses melahirkan, tapi hmmm, baca dulu deh pengalamanku ini.
  1.  Pertama, kelahiran dengan proses sectio kebanyakan adalah ibu dengan kandungannya yang agak bermasalah, seperti aku ini dengan riwayat KPD (Ketuban Pecah Dini).
  2.  Kedua, aku tidak menggunakan pembiusan total, artinya yang mengalami pembiusan adalah perut kebawah, dan ini bener2 sakit saat disuntik obat bius di tulang belakang kita.
  3.  Ketiga, proses sectio memang sangatlah singkat sekitar 30-45 menit dengan pembagian waktu penyobekan dan pengambilan bayi berlangsung saat singkat (aku aja gak percaya kayaknya baru 5 menit udah denger tangisan baby Arkan). Yang agak lama adalah proses penjaitan rahim dan perut yang berlapis-lapis itu. Saat penjaitan itulah aku sudah gak kuat deg-degan kok gak selesai-selesai, padahal udah kayak pegel-pegel. Sempet aku gerak-gerak karena udah gak tahan nahan pegel dan deg-degan sampai dokternya bilang kenapa sebentar lagi kok sabar ya, hehehe.
  4. Keempat, yakinlah setelah operasi selesai, obat bius baru bisa hilang 2-3 jam, dan selama itu aku sama sekali tidak bisa menggerakkan kaki, dan itu gak enak banget.
  5.  Kelima, setelah obat bius hilang, perasaan lega, tapi diganti dengan sakit bekas luka sayatan operasi, hiks hiks. Kalau melahirkan normal sakitnya saat proses melahirkan, nah kalau sectio sakitnya setelah melahirkan, sekitar 2 minggu aku baru bisa merasa sedikit normal.


Baby Arkan usia beberapa jam setelah dilahirkan
Tapi semua itu terbayar saat melihat baby Arkan didorong menggunakan box masuk ke ruang bangsal rawat gabung dengan ibu. Alhamdulillah pukul 22.55 baby Arkan dapat dilahirkan dengan selamat melalui proses sectio, BB 2500gram (mungil ya), panjang 47cm, dan riwayat KPD selama 7jam.

Oya nama panjangnya Muhammad Arsyad Arkana, panggilan Arkan or Arkana. Nama itu didapat setelah beberapa hari debat ketika baby Arkan sudah lahir. Si ayah nih gak siap-siap nama dari dulu bawaannya galauan kalau ditanya nama, huhuu. Alhasil nama itu di dapat dari kombinasi 3 orang: Muhammad (dari mamahku), Arsyad (dari bapak mertua), Arkana (dari suami), dan apalah aku ini seorang ibu yang bertugas melahirkan si baby tidak mendapat jatah memberi nama, hehehe. Walau begitu sudah cukup happy banget melihat baby Arkan tidur pulas kala itu. Now, im a super happy mommy :*


Inilah pengalamanku melahirkan seorang bayi lucu anugerah terindah dari Alloh, terimakasih untuk segala nikmat karunia-Mu. Untuk cerita selanjutnya serba serbi merawat bayi dan pola tingkah bayi yang sama sekali belum aku ketahui sebelumnya, ya emang bener sih anak pertama itu serba coba-coba, yah inilah yang aku rasain.

Punya pengalaman dan pertanyaan,  berbagi yuk dikomentar!

Tuesday, October 4, 2016

Tukik-Tukik Lucu di Pantai Tongaci

BY retnobanarti.blogspot.com IN , , 1 comment

Mau liat tukik-tukik lucu? Gak perlu jauh-jauh. Di Kabupaten Bangka, tepatnya di Kota Sungailiat sudah ada penangkaran tukik loh. Mau liat seperti apa? Yuk cek!

Ceritaku ini gak usah panjang-panjang, mau dibanyakin foto juga udah gak ada (iphone rusak T.T) jadi pake foto seadanya dan cerita seingetku aja ya. Selain, aku sudah lama mengunjungi tempat ini sekitar akhir tahun lalu.

Pantai Tongaci namanya, dimana ada penangkaran penyu/ tukik. Letaknya tak jauh dari pusat Kota Sungailiat yang ditempuh sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Pangkalpinang. Lokasinya sangat mudah ditemukan, berada searah dan dekat dengan Hotel Novila, sekitar 1km dari Hotel Novila.


Penangkaran yang berada di pinggir pantai persis ini sangat mempesona. Sewaktu aku kesana, siang-siang suasana panas sekali, namun pas banget air lautnya bener-bener biru jernih mempesona, wah! Gak salah deh mengunjungi tempat ini, karena aku suka dan pengen melihat tukik-tukik lucu di sana. Sebenernya aku ke tempat ini secara gak sengaja aja, karena lagi nginep di Hotel Novila, waktu tau tempat penangkaran ini dekat sekali dengan hotel ya kenapa enggak kan, hehe.


Masuk ke tempat ini gratis (dulu sih, sekarang gak tau). Banyak sekali tukik-tukik yang dirawat di sini. Terbagi menjadi beberapa tempat penangkaran, penangkaran yang dibuat di kolam dan penangkaran di bibir pantai persis atau disebut tambak terapung yang menggunakan jaring dibawahnya. Untuk tukik yang masih kecil ditempatkan di kolam, dan mungkin setelah dewasa barulah ditempatkan di penangkaran yang lebih besar di bibir pantai. Namun ada beberapa tukik yang sangat jumbo juga yang ditaruh di kolam bersama tukik-tukik kecil. Di sini kita juga bisa melihat proses konservasi penyu dari mulai telur penyu sampai penyu dewasa siap dilepas di lautan. Duh, jadi pengen bawa pulang, tapi gak boleh penyu hewan yang dilindungi T.T